0,54 CME-nya

Gastroenteritis Virus Akut pada Anak: Gambaran Klinis dan Diagnosis

Pembicara: Dr. Pandu Chouhan

Konsultan Gastroenterologi Anak, Rumah Sakit KIMS, Hyderabad

Masuk untuk Memulai

Keterangan

Gastroenteritis virus akut merupakan kondisi umum pada anak-anak, biasanya disebabkan oleh virus seperti rotavirus, norovirus, atau adenovirus, yang menyebabkan peradangan pada saluran pencernaan.

Gambaran klinis meliputi muntah-muntah tiba-tiba, diare, nyeri perut, demam, dan terkadang dehidrasi, yang dapat parah, terutama pada anak-anak yang lebih muda. Anak-anak dengan gastroenteritis virus dapat menunjukkan gejala kelesuan, penurunan produksi urine, selaput lendir kering, dan kurang nafsu makan karena mual dan ketidaknyamanan perut. Diagnosis terutama didasarkan pada presentasi klinis, dengan pemeriksaan tinja kadang-kadang dilakukan untuk mengidentifikasi virus tertentu yang bertanggung jawab. Pemeriksaan fisik dapat mengungkapkan tanda-tanda dehidrasi, seperti mata cekung, turgor kulit menurun, dan denyut jantung cepat, yang memerlukan rehidrasi cairan segera.

Perawatan difokuskan pada perawatan suportif, termasuk rehidrasi oral atau intravena untuk mencegah dan mengelola dehidrasi, dan nutrisi yang cukup untuk mendukung pemulihan. Antiemetik dapat dipertimbangkan untuk muntah terus-menerus, sementara antibiotik umumnya tidak diindikasikan kecuali jika diduga terjadi koinfeksi bakteri.

Ringkasan

  • Gastoenteritis, atau radang usus, dapat bersifat infeksius atau inflamasi. Jenis infeksius dapat berupa bakteri, sedangkan jenis inflamasi meliputi IBD. Infeksi parasit juga dapat menyebabkan gastroenteritis.
  • Gastoenteritis didefinisikan secara klinis dengan penurunan konsistensi tinja dan/atau peningkatan frekuensi tinja (lebih dari tiga kali dalam 24 jam), yang mungkin disertai demam atau muntah. Pada neonatus, perubahan konsistensi tinja dibandingkan dengan tinja sebelumnya merupakan indikator utama. Diare adalah gejala, bukan diagnosis, dan penyebabnya dapat berkisar dari peradangan hingga akibat obat-obatan hingga keracunan makanan.
  • Gastroenteritis virus menyumbang sekitar 70% dari semua kasus gastroenteritis. Penyakit ini merupakan penyebab kematian utama di seluruh dunia pada anak-anak di bawah usia lima tahun. Rotavirus merupakan penyebab virus yang paling umum pada kelompok usia ini.
  • Gastroenteritis akut dapat disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, protozoa, parasit, atau jamur. Penyebab pembedahan dan infeksi sistemik juga dapat menjadi faktor. Virus merupakan penyebab paling umum secara keseluruhan, dengan rotavirus sebagai penyebab yang paling sering.
  • Usus halus mengandung sel-sel epitel dengan vili dan kripta, yang sangat penting untuk penyerapan dan sekresi. Vili mengandung antiport natrium-hidrogen dan transporter zat terlarut yang bergantung pada natrium untuk penyerapan nutrisi. Sel-sel kripta mengeluarkan klorida dan air untuk membuat bolus makanan menjadi isoosmotik.
  • Virus seperti rotavirus dan adenovirus mengikat vili dan kripta. Pengikatan ini dapat menyebabkan pelepasan toksin, kematian sel epitel, peradangan, dan aktivasi sel endokrin. Hasilnya adalah penurunan atau peningkatan motilitas dan diare.
  • Diagnosis gastroenteritis akut melibatkan diare, muntah, mual, dan demam. Penting untuk membedakan gastroenteritis virus dari penyebab bakteri, radang usus besar, dan alergi protein makanan. Faktor-faktor kunci meliputi onset akut, frekuensi tinja tinggi, volume besar, dan durasi kurang dari satu minggu.
  • Penilaian dehidrasi sangat penting pada anak-anak yang mengalami gastroenteritis akut. Dehidrasi diklasifikasikan sebagai ringan, sedang, atau berat berdasarkan kondisi umum, penampilan mata, rasa haus, dan cubitan kulit. Tingkat dehidrasi menjadi panduan dalam mengambil keputusan pengobatan, termasuk perlunya rawat inap.
  • Penatalaksanaan berfokus pada perbaikan dehidrasi, penggantian cairan berkelanjutan, suplementasi zink, dan kemungkinan probiotik. Larutan rehidrasi oral (ORS) sangat penting untuk rehidrasi dan keseimbangan elektrolit. Suplemen zink mengurangi durasi diare dan mencegah kekambuhan, dengan dosis khusus untuk anak di bawah dan di atas enam bulan.
  • Probiotik, khususnya Lactobacillus rhamnosus GG dan Saccharomyces boulardii, dapat mengurangi durasi diare. Racecadotril, agen sekretori, dapat digunakan untuk diare berair yang parah. Antibiotik dan agen antimotilitas umumnya tidak direkomendasikan.
  • Pencegahan melibatkan sanitasi, air minum yang higienis, dan vaksinasi rotavirus. Vaksin rotavirus telah secara signifikan mengurangi gastroenteritis rotavirus dan rawat inap serta kematian terkait.

Komentar