0,74 CME-nya

Penuaan Paru-Paru: Bagaimana Pengaruhnya terhadap Fungsi Pernapasan Hari Paru-Paru Sedunia

Pembicara: Dr. Bhagwan Mantri

Konsultan Pulmonologi dan Spesialis Perawatan Kritis, Rumah Sakit Moolchand, Delhi

Masuk untuk Memulai

Keterangan

Seiring bertambahnya usia, penuaan paru-paru merupakan proses alami yang dapat memengaruhi fungsi pernapasan secara bertahap. Proses penuaan ini melibatkan perubahan struktural di paru-paru, seperti berkurangnya elastisitas jaringan paru-paru dan berkurangnya jumlah alveoli yang berfungsi. Perubahan ini dapat menyebabkan penurunan kapasitas paru-paru, berkurangnya kemampuan untuk menukar oksigen dan karbon dioksida secara efisien, dan penurunan kekuatan pernapasan secara keseluruhan. Akibatnya, orang dewasa yang lebih tua mungkin mengalami peningkatan sesak napas, berkurangnya toleransi terhadap aktivitas fisik, dan peningkatan risiko kondisi pernapasan seperti penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) dan pneumonia. Untuk mengurangi efek ini, menjaga gaya hidup sehat, termasuk olahraga teratur dan menghindari merokok, menjadi penting dalam menjaga fungsi paru-paru dan kesehatan pernapasan secara keseluruhan seiring bertambahnya usia.

Ringkasan Mendengarkan

  • Seiring bertambahnya usia, sistem pernapasan mengalami perubahan anatomi, fisiologis, dan imunologis, dimulai sejak bayi dan berlanjut sepanjang hidup. Fungsi paru-paru, termasuk spirometri, difusi, dan kapasitas paru total, meningkat hingga sekitar usia 20 tahun dan tetap stabil hingga usia 35 tahun. Namun setelah itu, FEV1 menurun sekitar 27 ml per tahun, yang signifikan. FVC juga menurun, biasanya antara 14 hingga 30 ml per tahun, tergantung pada olahraga dan gaya hidup.
  • Volume paru menurun seiring bertambahnya usia, namun kapasitas paru total (TLC) tetap tidak berubah jika dikoreksi berdasarkan usia dan tinggi badan. Kapasitas residu fungsional (FRC), volume udara yang tersisa di paru-paru setelah ekspirasi maksimal, meningkat, mengurangi kapasitas vital. Kapasitas difusi juga menurun, yang menandakan berkurangnya transfer oksigen ke paru-paru.
  • Mekanika sistem pernapasan, yang meliputi paru-paru, diafragma, dan tulang rusuk, sangat penting untuk pernapasan yang efektif. Kepatuhan paru tetap konstan seiring bertambahnya usia. Dinding dada mengalami perubahan struktural yang mengurangi kepuasannya. Hal ini menyebabkan peningkatan volume residu dan gangguan pengosongan paru-paru.
  • Hiperinflasi senilis, yang menyerupai PPOK, dapat terjadi karena degenerasi serat elastis di sekitar alveoli dan berkurangnya jaringan pendukung, menyebabkan penutupan jalan napas prematur dan terperangkapnya udara. Kekuatan diafragma, yang diukur dengan tekanan inspirasi maksimum (MIP), menurun setelah usia 65 tahun, mempengaruhi ventilasi dan kemampuan batuk.
  • Perubahan imunologis terjadi seiring penuaan. Sampel lavage bronkoalveolar menunjukkan peningkatan neutrofil dibandingkan dengan makrofag. Kadar imunoglobulin, khususnya IgA dan IgM, meningkat. Rasio limfosit CD4/CD8 menurun, menunjukkan berkurangnya kapasitas imun. Respon hipoksia dan hiperkapnia mengalami penurunan, masing-masing dengan pengurangan 50% dan 40%. Hiperresponsivitas bronkial dan disfungsi reseptor beta-adrenergik juga terjadi, mengurangi efektivitas bronkodilator.
  • Memelihara kesehatan paru-paru meliputi vaksinasi influenza dan pneumonia serta latihan pernapasan secara teratur untuk meminimalkan infeksi. Paru-paru bukan hanya alat pernapasan tetapi juga bagian penting dari sistem imun dan mekanik tubuh.

Komentar