1,18 CME

Wabah Mycoplasma Pneumonia

Pembicara: Dokter Arianna Huerta Martinez

Dokter Spesialis Anak, Medcare Pediatric Specialty Centre, Dubai

Masuk untuk Memulai

Keterangan

Pneumonia mikoplasma adalah bakteri yang menyebabkan infeksi pernapasan, yang sering kali bermanifestasi sebagai pneumonia atipikal. Wabah berkala terjadi di masyarakat, terutama di lingkungan yang padat seperti sekolah dan barak militer. Bakteri ini menyebar melalui droplet pernapasan, dengan kontak langsung antarmanusia yang memudahkan penularannya. Gejalanya meliputi batuk terus-menerus, demam, kelelahan, dan terkadang manifestasi ekstra paru seperti ruam kulit. Pneumonia mikoplasma umumnya menyerang anak-anak dan dewasa muda, tetapi individu dari segala usia dapat rentan. Mendiagnosis pneumonia mikoplasma dapat menjadi tantangan karena gejalanya yang atipikal, yang sering kali memerlukan tes laboratorium khusus. Antibiotik seperti makrolida atau tetrasiklin diresepkan untuk pengobatan yang efektif, meskipun beberapa kasus dapat sembuh tanpa terapi khusus. Menerapkan praktik kebersihan pernapasan, terutama di lingkungan yang padat, dapat membantu mencegah wabah. Wabah dapat memicu respons kesehatan masyarakat, termasuk pengawasan, edukasi, dan penggunaan antibiotik yang tepat untuk mengendalikan penyebaran pneumonia mikoplasma.

Ringkasan Mendengarkan

  • Webinar ini fokus pada Mycoplasma pneumoniae, patogen umum penyebab infeksi saluran pernapasan atas dan bawah pada anak-anak dan dewasa. Infeksi dapat bermanifestasi sebagai bronkiolitis, trakobronkitis, bronkitis, atau pneumonia komunitas dan sering dikaitkan dengan eksaserbasi asma. Organisme ini tidak memiliki dinding sel, sehingga bersifat pleomorfik dan resisten terhadap beberapa antibiotik seperti beta-laktam.
  • Patogenesis Mycoplasma pneumoniae melibatkan kerusakan langsung dan kerusakan yang dimediasi imun. Adherensi ke sel inang dimediasi oleh protein P1 dan kompleks terkait, yang menyebabkan fusi membran dan cedera seluler. Proses ini melepaskan spesies oksigen reaktif, sitokin, dan memicu inflamasi dan apoptosis. Mycoplasma dapat menginvasi aliran darah, mempengaruhi sel darah merah dan organ lain, menyebabkan manifestasi ekstrapulmoner.
  • Diagnosis bergantung pada tes PCR untuk deteksi cepat dan serologi (IgM dan IgG) untuk konfirmasi. Temuan radiografi biasanya menunjukkan infiltrasi difus bilateral, seringkali lebih buruk daripada gambaran klinis pasien. Pengobatan melibatkan makrolida seperti azitromisin atau klaritromisin, tetapi resistensi dapat terjadi. Fluoroquinolon dan doksisiklin dapat dipertimbangkan sebagai alternatif.
  • Wabah Mycoplasma pneumoniae cenderung terjadi setiap tiga hingga empat tahun, dipengaruhi oleh penurunan kekebalan kelompok dan munculnya subtipe baru. Meskipun terjadi kelangkaan infeksi selama pandemi COVID-19 karena langkah-langkah kesehatan masyarakat, kemunculan kembali sekarang diamati di berbagai negara. Komplikasi berat lebih mungkin terjadi pada pasien asma dan mereka yang memiliki kondisi inflamasi atau imun yang sudah ada sebelumnya.
  • Langkah-langkah pencegahan meliputi menghindari lingkungan yang ramai dan kontak dekat yang lama, terutama untuk individu dengan infeksi sebelumnya atau asma. Individu harus waspada terhadap gejala, terutama manifestasi ekstrapulmoner. Diagnosis dan pengobatan dini sangat penting, terutama mengingat potensi komplikasi jangka panjang, termasuk autoimunitas dan hiperreaktivitas saluran napas.

Komentar