0,24 CME

Penatalaksanaan Pneumonia Anak

Pembicara: Dr. Bharat Parmar

Konsultan Onkologi Radiasi dan Dokter Perawatan Paliatif dan NyeriRumah Sakit Yashoda

Masuk untuk Memulai

Keterangan

Pneumonia merupakan penyebab morbiditas dan mortalitas paling umum pada anak-anak di bawah usia 5 tahun di seluruh dunia. Meskipun negara-negara berkembang menyumbang sebagian besar mortalitas terkait pneumonia pada anak-anak, pneumonia tetap memiliki beban ekonomi yang cukup besar di negara-negara kaya karena tingginya biaya perawatan kesehatan. Dalam latihan ini, peran penting tim multidisiplin dalam penanganan pneumonia pada anak-anak ditinjau bersama dengan penyebab, patofisiologi, dan presentasi kondisi tersebut.

Ringkasan Mendengarkan

  • Nyeri perut kronis pada anak-anak seringkali bersifat fungsional, artinya tidak ada penyakit organik yang mendasarinya. Nyeri perut fungsional diklasifikasikan berdasarkan gejala dan lokasi. Membedakan nyeri fungsional dari nyeri organik melibatkan pencarian tanda-tanda bahaya seperti timbulnya sebelum usia 5 tahun, penurunan berat badan, demam, nyeri sendi, perlambatan pertumbuhan, pendarahan saluran cerna, dan hasil laboratorium yang tidak normal. Nyeri organik juga cenderung membangunkan anak di malam hari dan memiliki pola radiasi spesifik.
  • Riwayat dan pemeriksaan fisik memainkan peran penting dalam mendiagnosis nyeri perut fungsional. Kriteria Roma IV memprioritaskan riwayat dan pemeriksaan. Faktor-faktor penting meliputi karakteristik nyeri, gejala terkait, riwayat diet, kebiasaan buang air besar, dan gaya hidup. Pemeriksaan dasar meliputi CBC, analisis urin dan feses, serta USG perut. Pemeriksaan tambahan dapat dipertimbangkan berdasarkan gejala spesifik.
  • Pengetahuan dan edukasi yang efektif kepada orang tua dan anak merupakan komponen penting dalam pengelolaan nyeri perut fungsional. Interaksi usus-otak penting untuk dijelaskan, dengan banyak anak mengalami hiperalgesia primer atau sekunder. Intervensi farmakologis, terapi perilaku kognitif, citra terbimbing, dan hipnosis juga dapat membantu.
  • Penatalaksanaan meliputi reasuransi, modifikasi gaya hidup, perubahan kebiasaan makan, dan pemadaman pemicu makanan. Jika tidak ada perbaikan, terapi farmakologis yang berfokus pada gejala yang dipertimbangkan. Terapi non-farmakologis seperti terapi psikologis dan perilaku, hipnoterapi, dan probiotik juga dapat digunakan. Konstipasi fungsional harus disingkirkan dan diobati.
  • Obat-obatan spesifik dapat mengatasi berbagai gejala yang muncul. Antispasmodik dapat digunakan untuk IBS. Antidepresan trisiklik memerlukan pertimbangan yang cermat antara manfaat dan risiko. PPI atau penghambat reseptor H2 dapat dicoba untuk sindrom nyeri epigastrik. Pencahar dapat digunakan untuk IBS dengan konstipasi. Flunarizin, Pizotifen, dan Propranolol merupakan pilihan untuk migrain perut.

Komentar