1,04 CME

Penatalaksanaan Asma pada Orang Dewasa

Pembicara: Dr. Sherif Fayed

MBchB, Msc, MD, PhD, FRCP(Glasg), FCCP Penyakit Dalam, Konsultan Paru

Masuk untuk Memulai

Keterangan

Asma adalah penyakit kronis yang umum, tidak menular, dan bervariasi yang dapat menyebabkan gejala pernapasan episodik atau terus-menerus (seperti sesak napas, mengi, sesak dada, dan batuk), serta keterbatasan aliran udara, yang terakhir disebabkan oleh bronkokonstriksi, penebalan dinding saluran napas, dan peningkatan lendir. Penyakit ini menyerang sebanyak 235 juta orang di seluruh dunia dan sering kali salah didiagnosis dan kurang diobati, terutama di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Asma merupakan kondisi kronis yang memerlukan perawatan komprehensif dan berkelanjutan yang ditujukan untuk mengurangi beban gejala (yaitu, manajemen gejala yang sangat baik sambil mempertahankan tingkat aktivitas normal) dan mengurangi kemungkinan terjadinya kejadian buruk seperti eksaserbasi, pembatasan aliran udara tetap, dan efek samping dari terapi.

Ringkasan Mendengarkan

  • Pembicara membahas meningkatnya prevalensi asma, mencatat dampaknya pada anak-anak dan orang dewasa, dan menekankan pentingnya diagnosis yang akurat dan manajemen yang tepat. Ia menyoroti kesalahpahaman seputar asma, menekankan bahwa gejala dapat muncul pada usia berapa pun dan tidak semua anak akan sembuh dengan sendirinya. Patofisiologi asma melibatkan pemicu yang menyebabkan peradangan saluran napas dan bronkospasme, yang mengakibatkan gejala seperti mengi dan sesak napas.
  • Diagnosis asma melibatkan pertimbangan riwayat pasien, pengukuran fungsi paru seperti spirometri, dan tes alergi. Spirometris membantu mengidentifikasi pola obstruksi saluran napas dan reversibelitasnya, sementara tes tantangan metakolin berguna untuk mendiagnosis kasus ringan. Oksida nitrat ekspirasi berfungsi sebagai penanda peradangan eosinofilik, berguna untuk menyatukan kontrol asma.
  • Pilihan pengobatan untuk asma meliputi penghindaran pemicu, pengendalian lingkungan, dan farmakoterapi. Kortikosteroid inhalasi merupakan pilar utama manajemen asma, dan beta-agonis kerja lama berperan dalam mencegah eksaserbasi. Pengobatan biologi yang menargetkan IgE atau interleukin ditujukan untuk kasus berat dan ditangani oleh spesialis.
  • Pembicara menyatukan dua studi kasus untuk menggambarkan kompleksitas manajemen asma. Dalam satu kasus, seorang dewasa muda dengan asma onsetnya lambat merespons penargetan biologis IgE setelah gagal merespons agen penarget eosinofil. Kasus kedua menunjukkan pasien yang membutuhkan steroid dosis tinggi yang mengalami peningkatan signifikan dengan inhibitor IL-4/IL-13 ganda.
  • Pentingnya mengenali perbedaan antara kasus asma sedang, akut, dan ancaman jiwa yang dibahas. Selain itu, pengelolaan harapan pasien, tekanan teknik inhaler yang tepat, dan pengamatan secara berkala disebut sebagai faktor penting untuk keberhasilan pengendalian asma. Pembicara juga secara singkat membahas manajemen eksaserbasi asma, dan tekanan pertimbangan rujukan spesialis ketika diagnosis tidak jelas, dalam kasus berat, atau ketika pengobatan konvensional gagal.

Komentar