0,3 CME

Bagaimana mengatasi tantangan perilaku pada anak autis?

Pembicara: Dr. Vanitha Rao.S

Alumni- Sekolah Tinggi Kedokteran St. Johns

Masuk untuk Memulai

Keterangan

Anak autis mungkin menunjukkan perilaku yang menantang karena kesulitan dalam komunikasi dan interaksi sosial. Mereka mungkin kesulitan mengekspresikan kebutuhan dan emosi mereka dengan cara yang dapat dipahami orang lain, yang menyebabkan frustrasi dan kecemasan. Perubahan dalam rutinitas atau lingkungan dapat menjadi tantangan tersendiri bagi anak autis, yang menyebabkan perilaku mengganggu seperti mengamuk atau agresif. Beberapa anak autis mungkin melakukan perilaku berulang, seperti bergoyang atau mengepakkan tangan, yang dapat mengganggu dalam situasi tertentu. Kurang tidur juga dapat menyebabkan perilaku yang menantang pada anak autis.

Ringkasan Mendengarkan

  • Teori Kognitif yang Berkaitan dengan Autisme: Autisme dikaitkan dengan tiga teori kognitif utama: kesulitan fungsi eksekutif (tantangan dalam perencanaan, pengurutan, dan pelaksanaan tugas), koherensi sentral yang lemah (kesulitan melihat gambaran besar dan kecenderungan untuk fokus pada detail), dan teori pikiran (ketidakmampuan untuk memahami bahwa orang lain memiliki pikiran dan perasaan yang berbeda). Tantangan kognitif ini dapat mempengaruhi perilaku dan interaksi sosial.
  • membantu Pengolahan Sensori: Individu dengan autisme sering mengalami kesulitan pengolahan sensori, baik hiposensitif (kurang responsif) atau hipersensitif (terlalu responsif) terhadap rangsangan auditori, visual, taktil, olfaktori, vestibular, atau proprioseptif. Sensitivitas ini dapat menyebabkan gangguan konsentrasi, ketidaknyamanan, dan kesulitan fokus, yang mengakibatkan perilaku yang menantang.
  • Memahami Perilaku yang Menantang: Perilaku yang menantang pada autisme, seperti kurangnya perhatian, penyelesaian tugas yang tertunda, berteriak, dan stimulasi perilaku diri, seringkali berasal dari tantangan neurologi yang mendasari daripada resistensi yang disengaja. Memahami penyebab yang mendasari ini sangat penting untuk mengembangkan strategi dukungan yang efektif.
  • Dukungan Perilaku Positif (Positive Behavioral Support/PBS): PBS tekanan pendekatan proaktif untuk mengatasi tantangan perilaku dengan fokus pada pemahaman dan kesulitan penerimaan anak, kemudian menyesuaikan lingkungan dan komunikasi untuk mendukung kebutuhan mereka. Pendekatan ini melibatkan pengakuan kesulitan, pemahaman asal-usulnya, dan penerimaan anak.
  • Adaptasi Lingkungan: Menstruktur lingkungan sangat penting untuk meminimalkan kesulitan perilaku. Ini termasuk membangun rutinitas yang dapat diprediksi, menghindari kekacauan, memberi tahu anak tentang perubahan sebelumnya, menggunakan visual untuk membantu pemahaman, dan menggunakan cerita sosial untuk menjelaskan harapan sosial.
  • Strategi Bahasa dan Komunikasi: Komunikasi yang jelas dan ringkas sangat penting. Minimalkan perintah verbal, gunakan kalimat yang lebih pendek, dan berikan waktu respons yang cukup. Keheningan bisa lebih efektif daripada kata-kata saat mengamuk. Perhatikan bahasa yang digunakan di sekitar anak.
  • Pentingnya Langkah-Langkah Kecil: Mengatasi tantangan perilaku yang membutuhkan kesabaran dan pendekatan bertahap. Uraikan tugas menjadi langkah-langkah yang lebih kecil, rayakan kemajuan, dan hindari membebani anak. Fokus pada pengembangan keterampilan untuk mengurangi kebutuhan akan stimulasi perilaku diri.

Komentar