0,48 CME

Kanker Payudara Dini: Memahami Peran Terapi Radiasi

Pembicara: Dr. Pradeep Kumar Karumanchi

Konsultan Onkologi RadiasiRumah Sakit Yashoda.

Masuk untuk Memulai

Keterangan

Kanker payudara stadium awal adalah penyakit yang terbatas pada payudara dengan atau tanpa keterlibatan kelenjar getah bening regional dan tidak adanya penyakit metastasis jauh. Terapi radiasi membunuh sel kanker. Terapi ini umumnya digunakan setelah operasi untuk mengurangi risiko kekambuhan kanker. Terapi ini juga meredakan nyeri dan gejala kanker payudara stadium lanjut lainnya.

Ringkasan Mendengarkan

  • Radioterapi berperan penting dalam pengelolaan kanker payudara, terutama pada stadium awal. Seringkali digunakan sebagai terapi adjuvan setelah pembedahan, baik setelah operasi penghemat payudara (lumpektomi) maupun mastektomi. Berbagai teknik, seperti iradiasi seluruh payudara, iradiasi sebagian payudara, atau radiasi pasca-mastektomi, digunakan tergantung pada keadaan spesifik.
  • Urutan pengobatan biasanya melibatkan diikuti kemoterapi, dan kemudian radioterapi. Terapi hormonal adjuvan dan terapi target mungkin ditambahkan berdasarkan karakteristik tumor tertentu. Radioterapi bertujuan untuk memberantas sel-sel kanker yang tersisa secara lokal dan regional, sementara terapi sistemik menargetkan potensi penyebaran jauh.
  • Beberapa kemajuan telah muncul dalam radioterapi, termasuk radioterapi intraoperatif (IORT), teknik menahan napas inspirasi dalam (DIBH), dan hipofraksinasi. DIBH membantu mengurangi paparan radiasi ke jantung dan paru-paru, terutama penting pada kanker payudara sisi kiri. Hipofraksinasi melibatkan pemberian dosis yang lebih tinggi per fraksi, mempersingkat total waktu pengobatan.
  • Braki terapi adalah teknik radiasi lokal yang melibatkan penanaman sumber radioaktif langsung ke dalam atau di dekat dasar tumor. Teknik ini cocok untuk tumor stadium awal yang kecil di mana iradiasi sebagian payudara sesuai. Terapi proton, meskipun mahal dan kurang tersedia secara luas, menawarkan keuntungan pengiriman dosis yang tepat dengan kerusakan minimal pada jaringan sehat di sekitarnya.
  • Meskipun radioterapi umumnya ditoleransi dengan baik, efek samping potensial meliputi perubahan kulit, fibrosis, limfedema, dan komplikasi jantung. Teknik canggih seperti IMRT, terapi proton, dan DIBH digunakan untuk meminimalkan risiko ini. Keputusan mengenai radioterapi seringkali kompleks dan membutuhkan pendekatan multidisiplin, dengan mempertimbangkan faktor individu pasien dan karakteristik tumor.

Komentar