Menguraikan Kanker Mulut: Mari kita mulai pembicaraan tentang kanker

Pembicara: Dr. Ketki Kalele

Direktur Pendiri, WARKAS Research & Innovations Pvt Ltd, Maharashtra, India

Masuk untuk Memulai

Keterangan

"Decoding Oral Cancer: Let's Begin Cancer Talk" merupakan inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang kanker mulut, penyebabnya, tanda-tanda peringatan dini, dan pentingnya diagnosis tepat waktu. Kanker mulut, yang dapat memengaruhi bibir, lidah, pipi, dan tenggorokan, sering dikaitkan dengan faktor gaya hidup seperti penggunaan tembakau, konsumsi alkohol, dan kebersihan mulut yang buruk. Kampanye ini mendorong dialog terbuka tentang penyakit ini untuk mengurangi stigma dan mempromosikan deteksi dini, yang secara signifikan meningkatkan hasil pengobatan. Kampanye ini juga menekankan perawatan pencegahan, pemeriksaan gigi rutin, dan pendidikan publik sebagai strategi utama dalam memerangi kanker mulut.

Ringkasan Mendengarkan

  • Kanker mulut tetap menjadi tantangan signifikan dalam perawatan kesehatan karena angka kematian yang tetap tinggi meskipun telah terjadi kemajuan dalam diagnosis dan pengobatan. Pembicara menekankan bahwa kurangnya peningkatan mungkin berasal dari penanganan semua kanker mulut dengan cara yang sama, meskipun terdapat perbedaan yang melekat pada tingkat morfologi, histologi, dan molekuler.
  • Kuliah ini mendekati personalisasi dalam manajemen kanker mulut. Personalisasi memerlukan pemahaman mendalam tentang karakteristik unik setiap kanker, pada dasarnya menciptakan "ramalan" untuk memprediksi perilakunya dan respons terhadap terapi. "Ramalan" ini bergantung pada pengenalan dan interpretasi indikator prognostik.
  • Presentasi dimulai dengan mengeksplorasi petunjuk morfologi kanker mulut, termasuk lokasi primer tumor. Kanker pada bibir, mukosa bukal, dan gingiva umumnya menunjukkan prognosis yang lebih baik, sedangkan tumor pada mulut dasar, lidah, dan palatum lunak cenderung lebih agresif. Ukuran tumor, terutama yang melebihi 4cm, juga merupakan faktor prognosis yang signifikan menurut klasifikasi TNM, meskipun terdapat isinya.
  • Pembicara fokus pada penanda kunci histopatologi, menyoroti derajat dan diferensiasi tumor. Tumor yang terdiferensiasi baik umumnya memiliki prognosis yang lebih baik, sedangkan tumor yang terdiferensiasi buruk menunjukkan perilaku yang lebih agresif. Kuliah ini secara menyeluruh membahas pentingnya menilai ketebalan tumor dan kedalaman invasif, karena keduanya memprediksi metastasis nodus dan kekambuhan.
  • Pola invasif, sifat sel tumor yang menyerang jaringan sekitarnya, merupakan faktor prognostik yang penting. Sel-sel kohesif dalam pulau-pulau besar menunjukkan prognosis yang lebih baik, sedangkan sel-sel non-kohesif, khususnya sel-sel yang menyerang secara individu, menunjukkan perilaku agresif. Keterlibatan kelenjar getah bening, terutama tingkat dan luasnya metastasis, merupakan penentu penting angka harapan hidup.
  • Invasif ekstrakapsular, ketika sel-sel tumor mencapai melebihi kapsul kelenjar getah bening, menandakan prognosis yang buruk. Ini melibatkan penggradasi dan penentuan stadion invasi tersebut. Invasif limfovaskular dan perineural, bersama dengan invasif otot dan tulang, juga disampaikan sebagai indikator perilaku agresif dan hasil yang buruk.
  • Batasan pembedahan, khususnya jarak sel tumor invasif dari jaringan yang dieksisi, sangat penting untuk memprediksi kekambuhan dan harapan hidup. Margin yang bersih (5mm atau lebih) dikaitkan dengan hasil terbaik, sedangkan margin yang terlibat mengakibatkan angka harapan hidup yang jauh lebih rendah. Presentasi tersebut menyentuh prognosis buruk yang terkait dengan metastasis jauh.
  • Akhirnya, kuliah ini membahas patologi molekuler, termasuk penanda seperti EGFR, beta-catenin, HIF-1alpha, dan VEGF. Pembicara menyimpulkan dengan kembali perlunya perawatan multidisiplin tetapi juga untuk rencana diagnosis dan pengobatan yang disesuaikan berdasarkan karakteristik individu setiap kanker mulut. Tujuan utamanya adalah untuk mendengarkan sinyal kanker dengan cermat dan memperhatikan penanda prognostik.

Komentar