Pendekatan klinis terhadap batuk pada anak

Pembicara: Dr. Vishal Parmar

Alumni- Royal College of Pediatrics & Child Health

Masuk untuk Memulai

Keterangan

Saat menilai dan menangani batuk pada pasien anak, pendekatan klinis yang sistematis sangat penting untuk mengidentifikasi penyebab yang mendasarinya dan memberikan perawatan yang tepat. Mulailah dengan memperoleh riwayat terperinci, termasuk timbulnya, durasi, dan karakteristik batuk, serta gejala terkait. Kenali bahwa penyebab dan penanganan batuk dapat sangat bervariasi sesuai usia anak. Evaluasi tingkat keparahan batuk dan dampaknya terhadap aktivitas sehari-hari, tidur, dan makan anak. Tanyakan tentang faktor lingkungan seperti paparan asap tembakau, alergen, atau iritan. Verifikasi status imunisasi anak, karena beberapa penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin dapat menyebabkan batuk. Tinjau riwayat medis anak, termasuk kondisi pernapasan sebelumnya, alergi, atau penyakit kronis.

Ringkasan Mendengarkan

  • Batuk pada anak-anak terutama dipicu oleh iritan atau benda asing di saluran napas, yang mengaktifkan reseptor kemo dan mekanik. Reseptor ini terletak di seluruh saluran pernafasan, dari laring hingga bronkus yang lebih kecil. Refleks batuk berfungsi untuk melindungi saluran napas, mencegah penyumbatan dan hipoksia, dengan kisaran normal 10-25 batuk per hari termasuk tipikal.
  • Penyebab batuk yang umum meliputi infeksi, alergi, masalah mekanis, dan faktor psikogenik. Infeksi virus sangat umum, sedangkan penyebab mekanis melibatkan kompresi trakea. Batuk psikogenik dapat menjadi cara untuk mencari perhatian, menyoroti beragam asal mula gejala tersebut.
  • Proses batuk melibatkan tiga fase: inspirasi, kompresi, dan ekspirasi. Reseptor yang terpicu mengirimkan sinyal ke pusat batuk di batang otak, yang kemudian mengarahkan otot-otot yang terlibat dalam proses tersebut. Bayi memiliki ambang batuk yang lebih rendah karena saluran napas yang lebih kecil dan otot ekspirasi yang lebih lemah.
  • Batuk akut paling sering disebabkan oleh infeksi saluran pernafasan atas virus. Batuk kronis didefinisikan sebagai batuk yang berlangsung lebih dari 21 hari, dengan pilihan pengobatan termasuk pedoman ACCP dan pedoman British Thoracic Society. Penilaian klinis dan buku harian batuk dapat mengukur frekuensi dan keparahan batuk.
  • Batuk produktif jangka panjang dapat berasal dari rinitis alergi, bronkiektasis, fibrosis kistik, atau tuberkulosis. Penanganan batuk melibatkan mengatasi penyebab yang mendasarinya, seperti antibiotik untuk infeksi bakteri atau perawatan suportif untuk infeksi virus. Hindari madu untuk bayi di bawah satu tahun karena risiko botulisme.

Komentar