1.3 CME

Meningkatnya FGID dalam Praktik Pediatrik

Pembicara: Dr. K. Dhanasekhar

Konsultan Gastroenterologi Anak, Rumah Sakit Anak Apollo, Chennai

Masuk untuk Memulai

Keterangan

Diskusi panel tentang "Peningkatan FGID dalam Praktik Pediatrik" akan membahas lebih mendalam tentang meningkatnya prevalensi Gangguan Gastrointestinal Fungsional di kalangan anak-anak dan implikasinya bagi penyedia layanan kesehatan. Diskusi ini akan menghadirkan para ahli yang akan mengeksplorasi sifat multifaset dari gangguan ini, termasuk pendekatan diagnostik terbaru, modalitas pengobatan, dan peran diet serta intervensi psikologis. Panel ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif tentang FGID, mengatasi tantangan klinis dan peluang untuk meningkatkan hasil pasien. Peserta akan memperoleh wawasan tentang lanskap gastroenterologi pediatrik yang terus berkembang dan pentingnya pendekatan multidisiplin dalam mengelola kondisi yang kompleks ini.

Ringkasan Mendengarkan

  • Diskusi tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan pengakuan mikrobiota usus sebagai organ sentral dalam tubuh manusia, dengan berdampak pada kesehatan dan perkembangan secara keseluruhan. Mikrobiota usus, suatu ekosistem mikroorganisme yang kompleks, hadir di seluruh saluran pencernaan, dengan konsentrasi tertinggi di usus besar, dan berperan mulai dari perkembangan janin hingga dewasa.
  • Pematangan mikrobiota mencapai puncaknya dalam dua tahun pertama kehidupan dan menjadi fase perkembangan, transisi, dan stabil. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses ini meliputi metode persalinan (vaginal vs sesar), pemberian ASI vs susu formula, pengenalan makanan padat, asupan serat makanan, dan paparan antibiotik.
  • Gangguan fungsional gastrointestinal (FGID) semakin meningkat, mungkin karena perubahan gaya hidup, stres ibu, asupan karbohidrat tinggi, penurunan asupan serat, dan praktik pemberian makan yang tidak tepat. Identifikasi dan manajemen FGID sejak dini sangat penting, mengingat potensi potensi jangka panjang, termasuk perubahan perilaku, kecemasan, dan masalah psikiatris.
  • Prebiotik, seperti FOS dan GOS, memelihara bakteri menguntungkan di usus dan mendukung mikrobiota usus. Rasio GOS/FOS 9:1 telah menunjukkan manfaat klinis dalam mengurangi gejala FGID. Probiotik, khususnya *L. reuteri* (DSM 17938), telah menunjukkan efikasi dalam mengelola kolik, regurgitasi, perut kembung, dan feses keras.
  • Sumbu usus-otak menyoroti hubungan antara mikrobiota usus dan sistem saraf, yang mempengaruhi pertumbuhan, kognisi, tidur, dan kecemasan. Mempertahankan mikrobiota usus yang sehat sangat penting untuk perkembangan fisik dan mental secara keseluruhan. Penggunaan antibiotik yang berlebihan harus dihindari, dan rekomendasi diet harus mempromosikan mikrobiom usus yang beragam dan seimbang.
  • Strategi manajemen nutrisi meliputi modifikasi pola makan, seperti menghilangkan protein susu sapi jika diperlukan, menggunakan formula yang tepat dengan prebiotik dan probiotik, dan menghindari pengenalan makanan padat dini. Pemberian ASI, praktik pemberian makan yang tepat, dan penggabungan pre- dan probiotik berkontribusi pada pemeliharaan mikrobiota usus yang seimbang dan manajemen FGID yang efektif.

Komentar