0,83 CME

Kuliah Keadaan Seni: Masa kini dan masa depan Perempuan dalam GI

Pembicara: Dr. Sharmila Sachithanandan

Konsultan Gastroenterologi di Ramsay-Sime, Darby Medical Centre, Kuala Lumpur, Malaysia

Masuk untuk Memulai

Keterangan

"State of the Art Lecture: The Present and Future of Women in GI" merupakan sesi yang menggugah pikiran yang membahas lanskap terkini dan prospek masa depan bagi perempuan di bidang Gastroenterologi. Dengan membahas tantangan, pencapaian, dan peluang, kuliah ini mengeksplorasi peran yang terus berkembang dari para ahli gastroenterologi perempuan, dengan menekankan pentingnya keberagaman dan inklusivitas gender. Dengan menelaah kemajuan terkini, berbagi kisah sukses, dan membayangkan tren masa depan, kuliah ini bertujuan untuk menginspirasi dan membimbing para profesional perempuan di bidang Gastroenterologi, baik yang saat ini maupun yang akan datang, serta menumbuhkan lingkungan yang mendukung bagi pertumbuhan dan kontribusi mereka yang berkelanjutan di bidang ini.

Ringkasan Mendengarkan

  • Pembicara mengawali dengan menyampaikan antusiasme dan rasa syukur atas kesempatan untuk berpidato di hadapan audiens pada momen bersejarah, memberi selamat atas usaha mereka dan menekankan pentingnya acara. Ia membahas masa kini dan masa depan perempuan di bidang Gastroenterologi (GI), dan berbagi pengalaman membangun kelompok perempuan bernama WNAP.
  • WNAP, Women in GI Network Asia-Pasifik, didirikan 10 tahun lalu pada tahun 2014, ketika masih sedikit sumber daya untuk perempuan di bidang GI. Motivasi tersebut muncul dari kesadaran bahwa banyak perempuan di kawasan Asia-Pasifik menghadapi tantangan dalam karir mereka. Kelompok ini diluncurkan di Hong Kong dengan perwakilan dari sembilan negara, dan sekarang mencakup 17 negara. Faktor kunci keberhasilan mereka adalah keterlibatan laki-laki, yang tekanan perlunya upaya bersama.
  • Meskipun ada kemajuan, kebutuhan kelompok semacam itu tetap ada, sebagaimana dibuktikan oleh representasi perempuan yang stagnan di bidang gastroenterologi. Pembicara berbagi wawasan dari ahli gastroenterologi perempuan di seluruh dunia untuk mendapatkan perspektif mereka tentang situasi di negara masing-masing. Ia menyoroti berbagai tantangan yang dihadapi perempuan di bidang GI, termasuk jam kerja yang panjang, tuntutan prosedur, kurangnya mentor, bias, dan kesulitan dalam menyeimbangkan pekerjaan dan keluarga.
  • Pelopor perempuan dan kelompok-kelompok seperti WIE (Women in Endoskopi) secara aktif mengadvokasi perempuan di bidang gastroenterologi. British Society of Gastroenterology (BSG) telah meluncurkan SWIG (Supporting Women in GI), tetapi masih ada masalah dengan pelatihan fleksibel yang berdampak pada gaji, dan beberapa kasus mengungkapkan seksual. Pembicara juga menyoroti pengalaman umum "sindrom penipu" di antara perempuan, di mana mereka kurang percaya diri meskipun memiliki bakat.
  • Di Pakistan, ada kasus "dokter pengantin" di mana perempuan meninggalkan karir medis mereka setelah menikah, dan sangat sedikit perempuan yang melakukan endoskopi terapeutik di India. Sementara Filipina telah membuat kemajuan berkat Magna Carta Perempuan, Myanmar melihat persentase perempuan yang tinggi di bidang gastroenterologi karena adanya teladan perempuan yang kuat selama beberapa generasi. Legislasi diperlukan untuk lebih menegakkan perubahan.
  • Perempuan masih menghadapi tekanan sosial, dan beberapa takut bahwa keterlibatan dengan kelompok perempuan akan membuat rekan laki-laki mereka kesal. Masa depan perempuan di bidang GI cerah, menekankan pentingnya teladan, mentor, jaringan, dan kolaborasi. Pembicara mendesak perempuan untuk berani, mengejar kemandirian finansial, dan mengembangkan kehidupan di luar kedokteran. Ia menekankan pentingnya kebijakan diskriminasi positif dan kebutuhan akan sponsor pada posisi kepemimpinan.

Komentar