0,15 CME

Terapi Wicara: Dasar-Dasar

Pembicara: Asra Parkar

Ahli Audiologi dan Patologi Bahasa Bicara di Rumah Sakit Saifee

Masuk untuk Memulai

Keterangan

Terapi wicara adalah bidang perawatan kesehatan yang berfokus pada membantu individu meningkatkan keterampilan komunikasi mereka. Terapis wicara, yang juga dikenal sebagai ahli patologi wicara-bahasa, bekerja dengan orang-orang dari segala usia yang memiliki gangguan bicara, bahasa, atau komunikasi. Tujuan terapi wicara adalah untuk meningkatkan kemampuan komunikasi, meningkatkan kejelasan bicara, dan meningkatkan pemahaman bahasa. Terapis wicara adalah profesional yang sangat terlatih yang menggunakan pendekatan berbasis bukti untuk mengembangkan rencana perawatan yang dipersonalisasi untuk setiap pasien. Terapi wicara dapat bermanfaat bagi individu yang memiliki keterlambatan perkembangan, kondisi neurologis, atau cedera yang memengaruhi kemampuan mereka untuk berbicara, memahami, atau memproses bahasa. Beberapa kondisi umum yang ditangani oleh terapis wicara meliputi gagap, keterlambatan bahasa, gangguan suara, gangguan artikulasi, dan kesulitan menelan. Lamanya terapi wicara bervariasi tergantung pada kebutuhan dan kemajuan anak, tetapi sebagian besar anak menerima terapi selama beberapa bulan hingga beberapa tahun. Terapi ini dapat membantu anak-anak meningkatkan kosakata, tata bahasa, dan struktur kalimat mereka, serta kemampuan mereka untuk memahami dan mengikuti arahan. Sesi terapi wicara biasanya melibatkan kombinasi latihan, aktivitas, dan permainan yang dirancang untuk meningkatkan keterampilan komunikasi.

Ringkasan Mendengarkan

  • Komunikasi adalah pertukaran informasi antara pengirim dan penerima, menggunakan metode seperti tulisan, simbol, gambar, isyarat, atau bahasa isyarat. Terapis wicara dan bahasa (SLPs) adalah profesional bersertifikasi yang menilai, mendiagnosis, dan membuat rencana perawatan untuk gangguan bicara, bahasa, dan komunikasi. Mereka bersertifikasi dan memiliki nomor registrasi unik.
  • SLP menangani berbagai gangguan termasuk masalah kejelasan bicara, masalah suara (serak, napas, gangguan nada), gangguan kefasihan (gagap, bicara belepotan), dan kesulitan makan/menelan. Tujuan terapi wicara adalah untuk merehabilitasi atau habilitasi individu agar mencapai kehidupan normal atau memaksimalkan potensi komunikatif mereka.
  • Bahasa memiliki modalitas empat: membaca, menulis, mendengarkan, dan berbicara. Terapi wicara mencakup seluruh area ini, bukan hanya pembicaraan lisan. Gangguan bahasa berbeda antara populasi anak dan dewasa, yang pertama sering berasal dari kondisi bawaan atau perkembangan, sedangkan yang terakhir biasanya disebabkan oleh cedera otak yang didapat atau stroke.
  • Terapi bahasa untuk anak-anak harus berbasis bermain dan berorientasi pada tujuan, menggunakan aktivitas, mainan, buku, dan benda nyata yang sesuai dengan usia. Untuk orang dewasa, terapi lebih terstruktur, menggunakan benda nyata, dan terkadang menggabungkan musik dan ritme untuk membantu pengambilan bahasa. Dalam kasus yang parah, metode komunikasi nonverbal mungkin diperlukan.
  • Gangguan suara, misalnya yang disebabkan oleh suara, dapat menyebabkan nodul atau polip vokal. SLPs mengatasi hal ini melalui istirahat suara dan teknik untuk mencegah penggunaan berlebihan. Gangguan kefasihan, seperti gagap, melibatkan panjang, hambatan, dan tingkah laku fisik. Terapi fokus pada teknik pembentukan kefasihan atau modifikasi gagap.
  • Gangguan kejadian melibatkan pembicaraan hipernasal atau hiponasal, yang sering dikaitkan dengan bibir sumbing dan langit-langit sumbing. Gangguan artikulasi melibatkan pelafalan bunyi yang salah, yang dikoreksi terapi melalui pengajaran postur oral yang benar. Disartria adalah gangguan bicara motorik yang mempengaruhi kejelasan bicara, sedangkan terapi fokus pada penguatan otot, jarak gerak, dan latihan inteligibilitas.
  • Penyakit Parkinson mempengaruhi gerakan dan dapat menyebabkan penurunan kadar dopamin, yang menyebabkan masalah kejelasan bicara. Terapi meliputi menjaga jarak gerak, meningkatkan kerasnya suara, dan mengatur kecepatan bicara. Afasia adalah gangguan bahasa yang mempengaruhi pemahaman dan ekspresi, sedangkan disartria adalah gangguan bicara yang mempengaruhi kejelasan.
  • Pilihan komunikasi nonverbal meliputi alat komunikasi augmentatif dan alternatif (AAC), bahasa isyarat (India, Amerika), dan komunikasi simbolik. Alat-alat ini dapat berkisar dari papan komunikasi sederhana hingga perangkat pelacakan mata canggih.
  • Masalah makan dan menelan (disfagia) dinilai melalui pemeriksaan klinis dan evaluasi instrumental. Terapi dapat bersifat penyelesaian atau rehabilitatif. Strategi penentuan melibatkan perubahan konsistensi makanan, suhu, atau postur. Pendekatan rehabilitatif fokus pada penguatan otot dan menggunakan manuver untuk mengembalikan fungsi.

Komentar