2,61 CME

Peran Telemedicine dalam Pelayanan Kesehatan Modern

Pembicara: Dr. Akhila Kosuru

Sekretaris Jenderal Telemedicine, Telangana State Chapter, Pendiri Augsidius Health

Masuk untuk Memulai

Keterangan

Telemedicine memainkan peran penting dalam perawatan kesehatan modern dengan memungkinkan konsultasi jarak jauh, mengurangi kebutuhan kunjungan langsung, dan meningkatkan akses ke keahlian medis. Telemedicine meningkatkan perawatan pasien melalui diagnosis waktu nyata, manajemen penyakit kronis, dan dukungan kesehatan mental. Dengan mengintegrasikan AI dan teknologi kesehatan digital, telemedicine menyederhanakan alur kerja dan mengoptimalkan pemberian layanan kesehatan. Telemedicine sangat bermanfaat di daerah pedesaan dan daerah yang kurang terlayani, menjembatani kesenjangan dalam perawatan spesialis. Seiring kemajuan teknologi, telemedicine terus merevolusi perawatan kesehatan, menjadikannya lebih efisien, mudah diakses, dan berpusat pada pasien.

Ringkasan

  • Telemedicine, yang dimulai sekitar tahun 1970-an, dimulai di India pada tahun 2000. Telemedicine mencakup konsultasi waktu nyata, berbagi data penyimpanan dan penerusan, serta pemantauan pasien jarak jauh, yang masing-masing menawarkan pendekatan berbeda terhadap pemberian layanan kesehatan jarak jauh.
  • COVID-19 secara signifikan mempercepat adopsi telemedicine, menyoroti perlunya pedoman yang jelas seperti yang dikembangkan oleh Telemedicine Society of India dan Niti Aayog, yang menekankan persetujuan pasien, keselamatan, dan praktik etis.
  • Telemedicine bukanlah pengganti pengobatan tradisional tetapi bagian terpadu dari perawatan yang dapat mengisi kesenjangan, terutama di daerah pedesaan, mengurangi biaya, dan meningkatkan hasil pasien, di mana geografi menjadi tidak relevan.
  • AI dalam perawatan kesehatan telah berevolusi dari sistem berbasis aturan menjadi model canggih yang mampu menghitung, memprediksi, dan memproses data lebih cepat daripada manusia. Empati, yang dulunya dianggap sebagai sifat unik manusia, kini ditiru oleh AI dalam beberapa konteks.
  • Aplikasi AI dalam perawatan kesehatan berkisar dari simulasi dan ekstraksi data hingga dukungan pengambilan keputusan dan pembelajaran yang dipersonalisasi, yang berpotensi mengarah pada "kecerdasan super" melalui kolaborasi dengan dokter manusia.
  • Untuk memanfaatkan AI secara sukses, dokter hendaknya berpartisipasi aktif dalam pengembangan teknologi sebagai pengadopsi awal, validator, atau rekan pencipta, yang memastikan bahwa teknologi meringankan beban, bukan menambahnya.
  • Dokter harus berhati-hati, melakukan uji tuntas saat menggunakan alat yang digerakkan oleh AI, dan memahami teknologi yang mereka gunakan untuk memastikan keselamatan pasien dan pemberian layanan kesehatan yang efektif. Perhatian khusus harus diberikan pada radiologi, oftalmologi, dan patologi, yang sudah mendapatkan manfaat dari diagnostik yang ditingkatkan oleh AI dan deteksi dini penyakit.

Komentar