1,65 CME

Penyakit Pernapasan pada Anak

Pembicara: Dr. Kolonel Om Prakash Singh

Alumni-Profesor & HOD Pediatri

Masuk untuk Memulai

Keterangan

Penyakit pernapasan pada anak-anak, seperti asma, pneumonia, dan bronkiolitis, merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia. Kondisi ini sering kali disertai gejala seperti mengi, batuk, dan kesulitan bernapas, yang memerlukan diagnosis dan penanganan segera. Kemajuan dalam perawatan medis telah meningkatkan hasil pengobatan, tetapi kesenjangan dalam akses layanan kesehatan masih menimbulkan tantangan. Tindakan pencegahan, termasuk vaksinasi dan pengurangan paparan polutan lingkungan, berperan penting dalam mengurangi dampak penyakit ini. Intervensi dini dan perawatan komprehensif sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup anak-anak yang terkena dampak.

Ringkasan Mendengarkan

  • Gangguan pernapasan pada anak merupakan topik kritis bagi dokter anak, mencakup peningkatan laju dan usaha pernapasan. Penyebab umum meliputi infeksi virus seperti RSV, rhinovirus, dan influenza, serta bakteri patogen seperti streptococcus pneumoniae dan pertusis. Faktor-faktor buruk dan lingkungan seperti status sosial ekonomi yang buruk, ibu merokok, dan prematuritas juga berperan signifikan.
  • Tanda klinis gangguan pernapasan meliputi takipnea, dispnea, hidung melebar, dan retraksi dinding dada. Ini digolongkan sebagai ringan, sedang, atau berat, dengan kasus berat menunjukkan apnea, pernapasan tidak teratur, dan sianosis. Penyebabnya berkisar dari masalah saluran pernapasan atas seperti croup dan epiglotitis hingga masalah saluran pernapasan bawah seperti pneumonia, bronkiolitis, dan asma. Penyebab non-paru seperti kegagalan jantung kongestif dan asidosis metabolik juga dapat menyebabkan gangguan pernafasan.
  • Suara napas abnormal menunjukkan kondisi yang berbeda, dengan stridor menunjukkan obstruksi saluran napas atas dan mengi menunjukkan obstruksi saluran napas bawah. Tanda-tanda peringatan gagal napas yang akan datang meliputi sianosis, dada senyap, dan perubahan kesadaran. Penilaian awal meliputi evaluasi patensi jalan pernafasan, pertukaran gas, dan status sirkulasi menggunakan pendekatan ABC.
  • Sindrom croup, ditandai dengan batuk seperti gonggongan dan stridor inspirasi, sering disebabkan oleh infeksi virus. Pengobatan berkisar dari perawatan jalan pada kasus ringan hingga rawat inap dan epinefrin nebulizer pada kasus berat. Epiglotitis akut, ditandai dengan peradangan epiglotis, seringkali berasal dari bakteri dan membutuhkan manajemen jalan napas yang cepat dan antibiotik.
  • Bronkiolitis, terutama menyerang bayi, biasanya disebabkan oleh RSV dan menyebabkan peradangan dan obstruksi bronkiolus. Pengobatan terutama suportif, meliputi pelembab oksigen dan menjaga keseimbangan cairan. Asma bronkial akut melibatkan hiperreaktivitas saluran napas, peradangan, dan bronkospasme, dengan pengobatan termasuk bronkodilator dan kortikosteroid inhalasi.
  • Pneumonia dapat diklasifikasikan secara anatomis atau patologis dan disebabkan oleh virus, bakteri, atau organisme atipikal. Rawat inap diindikasikan untuk kasus sedang hingga berat dengan gangguan pernapasan atau kondisi yang mendasarinya. Strategi pencegahan primer meliputi nutrisi yang cukup, peningkatan imunisasi, dan pengurangan polusi udara dalam ruangan. Pencegahan sekunder meliputi diagnosis dan pengobatan dini, bersamaan dengan pemantauan dan tindak lanjut.

Komentar