1,66 CME

Nutrisi pada Masa Kehamilan

Pembicara: Dr. Yamini Dhar

Spesialis Obstetri dan Ginekologi, Rumah Sakit AlZahra, UEA

Masuk untuk Memulai

Keterangan

Nutrisi selama kehamilan sangat penting bagi kesehatan ibu dan bayi yang sedang berkembang. Pola makan seimbang yang kaya akan nutrisi penting seperti asam folat, zat besi, kalsium, dan protein mendukung pertumbuhan janin, mengurangi risiko cacat lahir, dan memperkuat kesehatan ibu. Asupan buah, sayur, biji-bijian utuh, dan lemak sehat yang cukup memastikan pasokan vitamin dan mineral yang stabil. Tetap terhidrasi dan mengatur ukuran porsi membantu menghindari komplikasi seperti diabetes gestasional dan penambahan berat badan yang berlebihan. Suplemen prenatal mungkin direkomendasikan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tertentu. Nutrisi yang tepat mendorong kehamilan yang sehat dan menjadi dasar bagi kesejahteraan jangka panjang bayi.

Ringkasan

  • Dr. Yamini, seorang ginekolog dari Rumah Sakit Azara, memaparkan tentang nutrisi selama kehamilan dan menyusui, yang menyoroti peran pentingnya dalam perkembangan janin dan kesehatan ibu. Ia menekankan dampak jangka panjang dari nutrisi yang tepat terhadap kesehatan bayi di masa depan dan kesejahteraan ibu selama dan setelah melahirkan. Paparan tersebut mencakup berbagai aspek, termasuk kebutuhan kalori, vitamin dan mineral penting, serta obat-obatan teratogenik yang harus dihindari.
  • Dr. Yamini membahas pentingnya 1000 hari pertama, sejak pembuahan hingga 24 bulan setelah kelahiran, sebagai jendela waktu yang penting untuk perkembangan yang optimal. Ia mengutip WHO, yang menyoroti bahwa gizi buruk dalam kandungan dapat menyebabkan masalah kesehatan di kemudian hari seperti penyakit kardiovaskular, diabetes, dan obesitas pada anak. Ia juga membahas peningkatan risiko bayi besar untuk usia kehamilan pada wanita obesitas.
  • Presentasi tersebut menguraikan perubahan nutrisi yang dibutuhkan selama kehamilan, termasuk penyesuaian kalori berdasarkan trimester dan kebutuhan individu. Ia menyoroti pentingnya menyesuaikan saran nutrisi berdasarkan BMI ibu dan kondisi yang sudah ada sebelumnya seperti diabetes atau obesitas. Dua studi kasus disajikan untuk menggambarkan berbagai kebutuhan ibu hamil dengan BMI yang berbeda, kondisi yang sudah ada sebelumnya, dan kebiasaan makan.
  • Dr. Yamini merinci rekomendasi makronutrien, termasuk peningkatan asupan protein (sekitar 60 mg per hari) dan proporsi karbohidrat dan lemak yang tepat. Ia juga membahas mikronutrien penting seperti asam folat, zat besi, kalsium, magnesium, seng, dan vitamin A dan D, yang menekankan perannya dalam perkembangan janin dan kesehatan ibu. Pentingnya dosis yang tepat dan potensi toksisitas (seperti Vitamin A) disorot.
  • Presentasi tersebut membahas cara memberikan konseling kepada pasien hamil, menekankan pentingnya memulai kehamilan dengan berat badan yang sehat dan menghindari mitos "makan untuk dua orang". Ia membahas tantangan dalam memenuhi kebutuhan masing-masing pasien, termasuk pilihan makanan berdasarkan budaya, tingkat aktivitas, dan kondisi kesehatan yang sudah ada sebelumnya seperti diabetes gestasional atau hiperemesis gravidarum. Rekomendasi diet diberikan untuk kondisi seperti hiperemesis dan setelah operasi bariatrik.
  • Dr. Yamini membahas konsekuensi gizi ibu yang buruk, termasuk kematian neonatal, retardasi pertumbuhan intrauterin, dan masalah kesehatan anak. Ia juga membahas komplikasi ibu seperti anemia, preeklamsia, dan pemulihan pascanatal yang lama. Presentasi diakhiri dengan diskusi tentang laktasi, merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama dan menekankan peningkatan kebutuhan kalori dan protein ibu menyusui.

Komentar