0,51 CME

Nutrisi untuk Manajemen Penyakit Terapeutik

Pembicara: Nt. L. Hemasri

Pendidik Diabetes Bersertifikat, Ahli Gizi Senior Fitterfly

Masuk untuk Memulai

Keterangan

Nutrisi memainkan peran penting dalam mengelola berbagai penyakit, dan pendekatan personal yang disesuaikan dengan kondisi setiap individu sangatlah penting.

Bagi penderita diabetes, menjaga kadar gula darah tetap seimbang melalui kontrol porsi, pemantauan karbohidrat, dan pemilihan karbohidrat kompleks sangatlah penting. Pola makan yang menyehatkan jantung meliputi pengurangan lemak jenuh dan lemak trans, dengan fokus pada lemak tak jenuh, protein rendah lemak, biji-bijian utuh, dan banyak buah serta sayur. Mengurangi asupan garam dan meningkatkan makanan kaya kalium, seperti buah dan sayur, dapat membantu mengelola hipertensi. Asupan protein yang cukup, bersama dengan berbagai buah dan sayur berwarna yang kaya antioksidan, mendukung tubuh selama perawatan kanker. Untuk kondisi seperti sindrom iritasi usus besar (IBS), mengidentifikasi makanan pemicu dan memasukkan sumber serat larut dapat memberikan kelegaan. Pola makan bebas gluten sangat penting untuk mengelola penyakit celiac, yang meliputi menghindari produk gandum, jelai, dan gandum hitam.

Membatasi fosfor, kalium, dan natrium sambil mempertahankan asupan protein yang cukup sangat penting untuk pengelolaan penyakit ginjal.

Ringkasan Mendengarkan

  • PCOS, gangguan endokrin yang umum dan mempengaruhi perempuan di seluruh dunia, ditandai dengan ketidakseimbangan hormon, resistensi insulin, dan disfungsi metabolik. Seringkali PCOS kurang terdiagnosis, banyak perempuan tidak menyadari kondisi mereka meskipun mengalami gejala. Faktor gaya hidup dan pengganggu endokrin dari plastik dan kosmetik berkontribusi pada efisiensi hormon.
  • Mikronutrien seperti magnesium, seng, vitamin D, dan asam lemak omega-3 berperan penting dalam mengelola PCOS. Magnesium membantu metabolisme glukosa dan mengurangi kecemasan, sementara seng meningkatkan kontrol glukosa darah dan kesehatan kulit. Vitamin D mengatur siklus menstruasi dan ovulasi, dan omega-3 menurunkan peradangan dan meningkatkan profil lipid. Sumber makanan untuk nutrisi ini sangat penting untuk manajemen optimal.
  • Siklus benih, yang melibatkan konsumsi biji-bijian tertentu selama fase siklus menstruasi yang berbeda, dapat membantu menyeimbangkan kadar estrogen dan progesteron. Biji rami dan biji labu dianjurkan selama fase folikuler untuk meningkatkan estrogen, sedangkan biji wijen dan biji bunga matahari disarankan selama fase luteal untuk mendukung progesteron.
  • Rempah-rempah dan herbal tertentu seperti kayu manis, kemangi, kunyit, ashwagandha, fenugreek, shatavari, dan jahe menawarkan manfaat potensial dalam mengelola gejala PCOS. Kayu manis membantu kesuburan dan keseimbangan hormon, kemangi membantu mengontrol hormon pria, dan kunyit menawarkan sifat anti-inflamasi dan menurunkan berat badan.
  • Suplemen seperti inositol, N-asetil sistein (NAC), minyak ikan, probiotik, vitamin B12 dan folat, dan CoQ10 dapat mendukung manajemen PCOS. Inositol meningkatkan resistensi insulin, NAC menurunkan kadar testosteron, dan minyak ikan meningkatkan ovulasi dan kesuburan. Probiotik menjaga kesehatan usus, sementara B12 dan folat mengurangi peradangan dan meningkatkan ovulasi. Diagnosis yang tepat, dan penerapan modifikasi gaya hidup dan diet yang konsisten sangat penting untuk mengelola atau fleksibilitas PCOS.

Komentar