1,44 CME

Mitos vs. Kedokteran: Mengungkap Kebenaran Tentang AKI & Nefropati Akibat Kontras

Pembicara: Dokter Ahmed Sabry

Direktur Nefrologi, Rumah Sakit Nasional Hayat, Arab Saudi

Masuk untuk Memulai

Keterangan

"Mitos vs. Kedokteran: Mengungkap Kebenaran Tentang AKI & Nefropati Akibat Kontras" adalah sesi terfokus yang bertujuan untuk menghilangkan kesalahpahaman yang telah lama ada seputar media kontras dan cedera ginjal. Meskipun terdapat kekhawatiran yang meluas, bukti terbaru menantang keyakinan tradisional bahwa agen kontras merupakan penyebab utama cedera ginjal akut (AKI). Presentasi ini membahas data klinis terbaru, faktor risiko, dan pedoman, yang memberikan kejelasan tentang kapan penggunaan kontras benar-benar merupakan kontraindikasi. Peserta akan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang nefropati akibat kontras (CIN) versus AKI terkait kontras, yang akan membantu memandu keputusan pencitraan yang lebih aman dan lebih tepat.

Ringkasan Mendengarkan

  • Presentasi Dr.V membahas perbedaan krusial antara cedera ginjal akut terkait kontras (CA-AKI) dan nefropati akibat kontras (CIN), menekankan bahwa CA-AKI adalah asosiasi temporal, sementara CIN memerlukan hubungan sebab-akibat, dengan terlibat penyebab potensi lain dari cedera ginjal. Beliau menyoroti kekhawatiran global tentang nefrotoksisitas yang kontras, mencatat perkiraan yang berlebihan di masa lalu dan mengakibatkan tertundanya hal yang tidak perlu dalam pencitraan penting.
  • Kuliah ini mengeksplorasi teori fisiologis seputar cedera ginjal terkait kontras, termasuk vasokonstriksi, kerusakan sel tubular langsung, stres oksidatif, dan peningkatan viskositas. Dr. V mengkritik model hewan karena tidak secara akurat mencerminkan praktik klinis, dengan alasan dosis kontras yang lebih rendah pada manusia dan adanya faktor perancu, terutama kondisi kronis yang sudah ada sebelumnya.
  • Dr.V menyajikan bukti substansial yang menantang gagasan bahwa kontras secara langsung menyebabkan cedera ginjal, mengutip meta-analisis dan uji coba penting yang menunjukkan tidak ada peningkatan risiko AKI dengan kontras intravena ketika GFR di atas 30. Beliau membahas stratifikasi risiko berdasarkan perkiraan GFR (eGFR), membagi pasien ke dalam kategori risiko minimum, menengah, dan tinggi, dengan GFR di bawah 30 menunjukkan risiko tertinggi.
  • Diskusi mencakup media kontras modern, yang membedakan antara agen osmolar tinggi (jarang digunakan dan risiko tertinggi), osmolar rendah (standar saat ini dan aman), dan iso-osmolar (risiko terendah tetapi lebih mahal). Dr.V menggarisbawahi pemeliharaan klinis dari pencitraan, menekankan bahwa menghindari kontras ketika diperlukan secara medis dapat menyebabkan kesalahan diagnosis dan hasil pasien yang lebih buruk.
  • Dr.V menekankan penggunaan dosis kontras serendah mungkin, kontras iso-osmolar bila memungkinkan, menghindari obat nefrotoksik, dan melakukan penilaian risiko-manfaat berdasarkan eGFR. Beliau mengulas rekomendasi klinis dari organisasi seperti American College of Radiology, tekanan untuk tidak menahan kontras jika manfaatnya lebih besar daripada risikonya.
  • Kuliah ini membahas faktor risiko praktis seperti eGFR di bawah 30, diabetes, hipovolemia, hipertensi, kegagalan jantung kongestif, dan volume kontras yang tinggi. Beliau menyoroti kesalahan-kesalahan umum dalam pengambilan keputusan pencitraan, termasuk melebih-lebihkan risiko CIN, melewatkan kritis diagnosis karena tertunda, dan perlunya penilaian risiko-manfaat yang menyeluruh.
  • Dr. V memberikan panduan tentang manajemen cairan, hidrasi pada pasien berisiko tinggi, menyoroti bahwa hidrasi oral dan IV sama-sama efektif. Beliau membantah mitos seputar natrium bikarbonat dan N-asetilsistein, mencatat bahwa mereka tidak memiliki manfaat yang terbukti. Beliau menyebutkan bahwa statin mungkin memiliki peran dalam mencegah CIN pada BCI.
  • Beliau menyimpulkan dengan membahas populasi khusus seperti pasien penyakit ginjal stadium akhir yang menjalani dialisis dan penerima transplantasi ginjal, menegaskan kembali pentingnya penilaian dan pemeliharaan risiko yang cermat. Dr. V mentransmisikan lebih banyak uji coba perangkat pada spesifik dan konteks tentang pencitraan mana untuk pasien CKD yang tidak boleh ditunda. Beliau menyarankan penggunaan formula kontur yang lebih aman dan penggunaan daftar periksa sebelum memberikan kontras.

Komentar