0,05 CME

Cacar monyet - Penyebab, Pencegahan, Pengobatan

Pembicara: Dr. Raman Kumar

Alumni- Sekolah Tinggi Kedokteran Maulana Azad

Masuk untuk Memulai

Keterangan

Cacar monyet adalah virus ortopox zoonosis yang menyebabkan penyakit yang mirip dengan cacar, meski tidak terlalu parah. Cacar monyet pertama kali ditemukan pada tahun 1958 dengan dua wabah penyakit mirip cacar yang terjadi di koloni monyet yang dipelihara untuk penelitian, oleh karena itu dinamakan 'Cacar Monyet'. Penyakit ini mulai tampak sekitar dua minggu setelah infeksi dengan timbulnya demam, sakit kepala, malaise umum, kelelahan, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Beberapa hari kemudian ruam berupa benjolan menonjol muncul di wajah dan tubuh. Benjolan ini akhirnya mengeras dan rontok, dan penyakit ini berlangsung dalam waktu dua hingga empat minggu.

Ringkasan Mendengarkan

  • Cacar monyet adalah penyakit virus, seperti ruam cacar, dan virus zoonosis, yang artinya dapat menular dari hewan ke manusia. Meski gejalanya mirip dengan cacar, cacar monyet biasanya kurang mematikan. Eradikasi cacar pada tahun 1980-an dan promosi vaksinasi selanjutnya telah menyebabkan munculnya kembali cacar monyet sebagai orthopoxvirus yang signifikan.
  • Virus cacar monyet adalah virus DNA untai ganda yang termasuk dalam genus orthopoxvirus. Terdapat dua clade genetik yang berbeda: Afrika Tengah dan Afrika Barat, dengan strain Afrika Tengah memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi. Secara geografis, Kamerun menandai pembagian antara kedua strain ini.
  • Presentasi klinis meliputi masa inkubasi mulai dari 5 hingga 21 hari, diikuti oleh dua fase: periode invasif (0-5 hari) dengan demam, sakit kepala, limfadenopati, sakit punggung, mialgia, dan letih lesu. Ruam kulit biasanya muncul dalam 1-3 hari setelah demam, muncul di wajah dan ekstremitas, berkembang dari makula menjadi papula, vesikel, pustula, dan krusta.
  • Limfadenopati, atau pembengkakan kelenjar getah bening, adalah ciri khas cacar monyet dibandingkan dengan penyakit serupa lainnya seperti cacar air, campak, atau cacar. Diagnosis dikonfirmasi melalui tes PCR, yang sebagian besar dilakukan di fasilitas pemerintah.
  • Pengobatan terutama bersifat simtomatik, fokus pada pengelolaan gejala dan pencegahan komplikasi. Banyak cairan oral harus diberikan untuk mencegah dehidrasi, dan nutrisi yang cukup harus dianjurkan. Obat antivirus yang dikembangkan untuk cacar mungkin bermanfaat, tetapi tidak tersedia secara luas atau digunakan untuk cacar monyet.
  • Penyedia layanan kesehatan yang menangani paparan risiko tertinggi dan harus menjaga praktik kebersihan yang ketat, termasuk mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak sosial. Penularan dari hewan ke manusia dapat dicegah dengan menghindari kontak langsung dengan hewan pembohong dan memastikan makanan dimasak dengan benar.
  • Membedakan cacar monyet dari cacar air, campak, infeksi kulit bakteri, kudis, sifilis, dan alergi obat sangat penting. Meskipun belum ada laporan kematian akibat cacar monyet di India, penyakit ini dapat berakibat fatal. Sebagai praktisi klinis, mengenali tanda dan gejala serta merujuk pasien ke otoritas kesehatan masyarakat untuk pengujian diagnostik sangatlah penting.

Komentar