2.41 CME

Kesehatan Mental: Makanan dan Suasana Hati terbaru

Pembicara: Ibu Hala Tajrine

Ahli Gizi Klinis, American Wellness Center

Masuk untuk Memulai

Ringkasan Mendengarkan

  • Pembicara memaparkan struktur presentasi yang meliputi tujuan pembelajaran, statistik kesehatan mental, hubungan otak-nutrisi, bukti ilmiah, pedoman diet, dan area untuk eksplorasi lebih lanjut, dengan penekanan pentingnya diet dan makanan terkait kesehatan mental.
  • Gangguan mental, menurut WHO, melibatkan gangguan signifikan dalam kognisi, perilaku, dan pengaturan emosi, yang sering dikaitkan dengan penderitaan dan gangguan fungsi. Prevalensi gangguan mental meningkat secara global, dengan depresi menjadi perhatian kesehatan yang signifikan di UEA.
  • Pembicara menunjukkan dampak pandemi COVID-19 terhadap kesehatan mental, yang menyebabkan peningkatan kasus kecemasan dan gangguan depresif. Ini menyoroti hubungan otak-makanan, yang mempengaruhi pilihan makanan dan kesehatan secara keseluruhan, dengan stres sering memicu keinginan akan makanan padat energi.
  • Penelitian menunjukkan tingkat neurotransmiter kunci yang lebih rendah pada individu dengan gangguan mental seperti ADHD, autisme, kecemasan, depresi, dan gangguan suasana hati. Karena neurotransmiter ini memerlukan nutrisi spesifik untuk produksi, kekurangan nutrisi dapat memperbaiki kondisi kesehatan mental, terutama karena serotonin diproduksi di usus.
  • Studi menunjukkan hubungan antara kepatuhan terhadap diet sehat dan penurunan risiko depresi, dengan meta-analisis dan uji coba terkontrol secara acak menunjukkan manfaat dari kebiasaan diet yang lebih baik pada kesehatan mental, gangguan suasana hati, dan gejala depresi. Studi "Smiles" di Australia menyoroti potensi intervensi konseling nutrisi dalam meningkatkan kebiasaan diet dan gangguan suasana hati.
  • Diet Mediterania, yang kaya akan buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, minyak zaitun, dan ikan, direkomendasikan. Rekomendasi diet termasuk mengadopsi diet Mediterania, meningkatkan asupan produk segar, biji-bijian, kacang-kacangan, dan biji-bijian, mengonsumsi asam lemak omega-3, membatasi makanan olahan, dan mengganti pilihan yang tidak sehat dengan pilihan yang bergizi.
  • Sumbu usus-otak adalah area penting untuk dijelajahi, tekanan pentingnya mikrobiota usus dalam kesehatan mental. Probiotik dan makanan seperti asinan kubis dan keju berpotensi mempengaruhi suasana hati dengan mengubah mikrobioma usus, memerlukan lebih banyak penelitian tentang mekanisme aksi antara asupan makanan dan perubahan suasana hati.

Komentar