0,44 CME

Penatalaksanaan Stroke di ICU

Pembicara:

Masuk untuk Memulai

Keterangan

Pemindahan cepat pasien stroke ke ICU memungkinkan penilaian dan intervensi segera. Pemantauan tanda-tanda vital, status neurologis, dan saturasi oksigen secara terus-menerus sangat penting untuk mendeteksi perubahan dengan segera. Pemberian agen pelarut bekuan darah seperti aktivator plasminogen jaringan (tPA) dalam jendela terapi dapat memulihkan aliran darah pada pasien stroke iskemik. Untuk oklusi pembuluh darah besar, pengangkatan bekuan darah secara mekanis menggunakan teknik berbasis kateter dapat dilakukan pada pasien yang memenuhi syarat. Pertahankan tekanan darah dan perfusi otak yang stabil sambil menghindari hal-hal ekstrem yang dapat memperburuk edema serebral atau pendarahan. Pastikan manajemen jalan napas dan oksigenasi yang tepat untuk mencegah cedera otak sekunder. Monitor pencitraan (CT atau MRI) yang sering untuk perubahan struktur otak, aliran darah, dan respons terhadap pengobatan. Pemantauan ICP berkelanjutan membantu mengelola tekanan tinggi dan mencegah herniasi serebral.

Ringkasan Mendengarkan

  • Stroke, atau kecelakaan serebrovaskular, dapat bersifat iskemik (karena penyumbatan) atau hemoragik (karena pendarahan). Stroke pada dasarnya adalah serangan otak, dengan 180 menit pertama merupakan waktu kritis untuk intervensi. Diagnosis dan pengobatan dini sangat penting, karena setiap detik sangat berharga karena hilangnya neuron.
  • Stroke didefinisikan sebagai tanda klinis yang berkembang cepat dari gangguan otak fokal dengan gejala yang berlangsung 24 jam atau lebih lama, berpotensi menyebabkan kematian. Hal ini dapat terjadi ketika aliran darah ke suatu daerah otak terganggu karena obstruksi pembuluh darah atau pendarahan. Stroke menyerang sejumlah besar orang setiap tahunnya dan memiliki dampak ekonomi yang besar.
  • Faktor risiko stroke diklasifikasikan sebagai ireversibel (usia, jenis kelamin, keturunan) dan dapat dicegah atau dimodifikasi (hipertensi, penyakit jantung, diabetes, merokok, alkohol). Memahami dan mengelola faktor-faktor ini sangat penting untuk pencegahan stroke.
  • Manifestasi klinis stroke dapat berkisar dari ringan (TIA yang sembuh dalam waktu 24 jam) hingga sedang dan berat, yang mempengaruhi keterampilan motorik, fungsi sensorik, bahasa, dan kesadaran. Penatalaksanaan meliputi riwayat yang detail, pemeriksaan fisik termasuk ABC, penilaian tingkat kesadaran (NIHSS, GCS), dan identifikasi wilayah arteri yang terkena.
  • Jenis-jenis stroke iskemik meliputi embolik (gumpalan darah yang berjalan ke otak) dan trombotik (gumpalan darah yang terbentuk di suplai darah otak). Penyebab umum meliputi trombosis, trombosis pembuluh darah besar, fibrilasi atrium, mural trombus, stenosis mitral, dan endokarditis infektif. Penyebab yang tidak umum meliputi keadaan hiperkoagulabilitas, keganasan, vaskulitis, dan obat-obatan tertentu.
  • Pencitraan otak, terutama CT scan tanpa kontras, sangat penting untuk diagnosis dini, membantu mengidentifikasi hematoma dan penyebab non-vaskular. CT scan juga dapat menunjukkan tanda-tanda awal infark, seperti hilangnya sulkus dan hipodensitas, yang jika ada menunjukkan prognosis yang buruk. Diagnosis cepat sangat penting.
  • Perawatan segera melibatkan unit khusus dengan tim multidisiplin, mengikuti kode FAST (Face, Arms, Speech, Time). Indikasi untuk masuk ICU meliputi penurunan kesadaran, komorbiditas, stroke setelah CABG, konversi hemoragik simptomatik, atau pasca-trombolisis.
  • Penatalaksanaan hipertensi sangat penting, karena tekanan darah tinggi melemahkan defisit saraf. Tekanan darah harus diperiksa secara ketat, dan obat antihipertensi dapat digunakan untuk mencapai tingkat tekanan darah target. Pasien yang menunjukkan hipotensi juga memerlukan penatalaksanaan.
  • Trombolisis intravena merupakan pilihan pengobatan jika pasien memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria eksklusi meliputi gejala yang membaik dengan cepat atau ringan, kemungkinan ICH atau infark besar pada CT scan, riwayat trauma kepala berat, dan tekanan darah yang tidak terkontrol. Pasien yang tidak memenuhi syarat dapat menjadi kandidat untuk trombolisis intra-arteri.
  • Trombektomi mekanis, menggunakan alat seperti Merci Retriever, dapat dipertimbangkan untuk pasien yang gagal trombolisis IV atau tidak memenuhi persyaratan. Pengobatan tambahan meliputi agen antiplatelet oral, tetapi bukan antikoagulan. Terapi neuroprotektif lainnya, seperti hipotermia, sedang diteliti, tetapi belum diterapkan secara konkret.

Komentar