1,42 CME

Manajemen Nyeri Neuropatik

Pembicara: Dr. Usama Hassan Saleh

Konsultan Bedah Ortopedi, Rumah Sakit Medcare, Dubai

Masuk untuk Memulai

Keterangan

Polineuropati diabetik merupakan komplikasi umum dari diabetes melitus, yang ditandai dengan kerusakan saraf di seluruh tubuh akibat kadar gula darah tinggi yang berkepanjangan. Gejalanya dapat sangat bervariasi, termasuk mati rasa, kesemutan, nyeri terbakar, kelemahan, dan hilangnya sensasi, yang biasanya dimulai di kaki dan secara bertahap menyebar ke area lain. Diagnosis melibatkan riwayat medis menyeluruh, pemeriksaan neurologis, dan studi konduksi saraf. Penatalaksanaan difokuskan pada kontrol glikemik melalui pengobatan, perubahan gaya hidup, dan strategi manajemen nyeri seperti analgesik, antikonvulsan, dan antidepresan. Selain itu, mengatasi faktor risiko seperti merokok, hipertensi, dan dislipidemia sangatlah penting. Pemantauan rutin terhadap komplikasi seperti ulkus kaki dan disfungsi otonom sangat penting untuk mencegah kerusakan saraf lebih lanjut dan meningkatkan kualitas hidup.

Ringkasan Mendengarkan

  • Diskusi berakhir pada manajemen nyeri neuropatik, dengan fokus pada kasus bedah ortopedi. Dipaparkan bahwa nyeri neuropatik muncul dari kerusakan saraf dan berbeda dari nyeri otot atau tulang, meskipun campuran nyeri sering terjadi. Kronisitas nyeri, yang dibagi menjadi fase akut dan kronis, mempengaruhi strategi pengobatan. Penyebab umum nyeri neuropatik dalam ortopedi meliputi trauma saraf, sindrom penjepitan saraf, nyeri radikuler, dan komplikasi terkait pembedahan.
  • Diagnosis meliputi pemahaman gejala pasien, kelainan sensorik, dan penentuan sistem saraf yang terkena. Presentasi klinis seringkali meliputi sensasi terbakar, kesemutan, nyeri tajam, dan mati rasa. Faktor risiko meliputi jenis kelamin perempuan dan lokasi cedera. Pilihan pengobatan berkisar dari pengobatan simtomatik hingga mengatasi patologi yang mendasarinya, termasuk peradangan dan stres oksidatif.
  • Pengobatan simtomatik biasanya melibatkan gabapentin dan pregabalin, dengan analgesik opioid sebagai pilihan sekunder. Pengobatan patogenik fokus pada pengurangan peradangan melalui obat antiinflamasi dan fisioterapi. Stres oksidatif memainkan peran penting dalam nyeri neuropatik, dengan asam alfa-lipoat sebagai kunci pengobatan untuk menangkal radikal bebas dan melindungi sel.
  • Penelitian telah menunjukkan bahwa suplementasi asam alfa-lipoat meningkatkan skor nyeri pada kondisi seperti sciatica, nyeri punggung bawah, dan sindrom carpal tunnel. Intervensi bedah, seperti dekompresi saraf, rekonstruksi, atau ablasi, dipertimbangkan ketika manajemen medis gagal. Teknik neuromodulasi juga dapat digunakan untuk mengubah sinyal nyeri dari otak. Asam alfa-lipoat dianggap sebagai terapi tambahan yang aman, dengan efek samping umum termasuk mual dan ruam kulit.

Komentar