1,51 CME

Penatalaksanaan Anemia pada Kehamilan

Pembicara: Dokter Isha Rani

Konsultan Obstetri dan Ginekologi, Ahli Bedah Laparoskopi · Rumah Sakit Asarfi, Jharkhand

Masuk untuk Memulai

Keterangan

Dalam presentasi kasus ini, kami mengeksplorasi contoh stroke yang mendesak, keadaan darurat medis yang menuntut penanganan cepat. Dengan menyelidiki riwayat, gejala, dan temuan diagnostik pasien, kami bertujuan untuk mengungkap seluk-beluk kejadian serebrovaskular ini. Dengan memeriksa aspek-aspek kasus yang bernuansa, kami berharap dapat menjelaskan tantangan yang dihadapi dalam penanganan stroke, dengan menekankan pentingnya deteksi dini dan perawatan komprehensif dalam mengurangi dampaknya yang berpotensi merusak.

Ringkasan Mendengarkan

  • Anemia pada ibu hamil merupakan masalah kesehatan global yang serius, dengan prevalensi tinggi di India dan memberikan kontribusi signifikan terhadap kematian ibu. Defisiensi zat besi merupakan penyebab utama, dan tingkat keparahan anemia yang diklasifikasikan menurut standar ICMR.
  • Perubahan hematologi normal terjadi selama kehamilan, termasuk peningkatan volume darah yang signifikan. Meskipun volume plasma meningkat lebih banyak daripada massa sel darah merah, hal ini menyebabkan efek pengaruh pada konsentrasi hemoglobin yang dikenal sebagai anemia fisiologis. Asupan faktor eritropoietik yang cukup seperti zat besi, asam folat, dan vitamin B12 sangat penting selama kehamilan.
  • Gejala klinis anemia berkisar dari asimtomatik hingga menunjukkan pucat, lemah, sesak napas, dan pembengkakan. Riwayat detail, termasuk kebiasaan diet dan riwayat obstetri, sangat penting untuk diagnosis. Pemeriksaan seperti CBC dan apusan perifer sangat mendasar, dengan studi serum besi memberikan wawasan lebih lanjut.
  • Pengobatan anemia fokus pada pencegahan melalui peningkatan pola makan dan suplementasi zat besi. WHO merekomendasikan suplementasi zat besi dan asam folat oral harian untuk ibu hamil di negara berkembang. Terapi obat melibatkan pemberian zat besi oral atau parenteral, dengan senyawa baru seperti zat besi karbonil dan ferik karboksimaltosa menunjukkan hasil yang menjanjikan.
  • Anemia megaloblastik, yang disebabkan oleh defisiensi asam folat dan vitamin B12, juga umum terjadi pada kehamilan. Diagnosis didasarkan pada indeks sel darah merah dan temuan apusan perifer. Pengobatannya meliputi suplementasi asam folat dan vitamin B12, dengan rute pemberian tergantung pada tingkat keparahan defisiensi.
  • Talasemia adalah gangguan genetik sintesis hemoglobin, dengan beta-talasemia sebagai bentuk yang paling umum di India. Skrining dan konseling genetik sangatlah penting, terutama jika kedua orang tua adalah pembawa sifat. Penatalaksanaan meliputi suplementasi folat dan transfusi darah, dengan pemantauan ketat terhadap kelebihan zat besi.
  • Penatalaksanaan selama persalinan memerlukan tindakan pencegahan ekstra untuk meminimalkan kehilangan darah dan mencegah komplikasi jantung. Produk darah harus tersedia, dan manajemen aktif tahap ketiga sangat penting. Saran kontrasepsi pascapersalinan sangat penting untuk memungkinkan pengisian kembali simpanan zat besi sebelum kehamilan berikutnya.

Komentar