2,63 CME

Menafsirkan Hasil Analisis Air Mani: Wawasan tentang Kesehatan Reproduksi Pria

Pembicara: Dr. Muhammad Asif

Ahli Embriologi Senior & Manajer Lab IVF, Ludhiana, Punjab

Masuk untuk Memulai

Keterangan

Analisis air mani merupakan alat penting untuk mengevaluasi kesehatan reproduksi pria dan mendiagnosis infertilitas. Parameter utama meliputi konsentrasi sperma, motilitas, morfologi, volume, dan pH. Nilai normal, berdasarkan pedoman WHO, menunjukkan produksi dan fungsi sperma yang sehat. Penyimpangan, seperti jumlah sperma rendah (oligospermia), motilitas buruk (asthenozoospermia), atau morfologi abnormal (teratozoospermia), dapat menandakan masalah mendasar seperti ketidakseimbangan hormon, infeksi, atau faktor gaya hidup. Pengumpulan dan penanganan sampel yang tepat sangat penting untuk hasil yang akurat. Menafsirkan analisis air mani bersama dengan riwayat klinis dan tes tambahan, seperti profil hormonal atau skrining genetik, memberikan pemahaman yang komprehensif untuk memandu pengobatan dan meningkatkan hasil kesuburan.

Ringkasan Mendengarkan

  • Analisis air mani sangat penting untuk menilai kesuburan pria. Prosesnya meliputi pengambilan riwayat pasien, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang, termasuk profil hormonal. Pemeriksaan fisik meliputi pemeriksaan penis, skrotum, dan ukuran testis.
  • Manual Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), edisi keenam yang dirilis pada tahun 2021, digunakan untuk menganalisis sampel air mani. Parameter dalam manual, terutama morfologi, telah mengalami perubahan signifikan dari waktu ke waktu. Pada tahun 1980-an, 80% sperma dianggap normal, tetapi pada tahun 2010, angka tersebut menurun menjadi 4%. Vitalitas juga menurun, dengan persentase sperma hidup yang semakin berkurang.
  • Volume air mani juga menurun dari waktu ke waktu. Di masa lalu, pria mengeluarkan lebih dari 2 ml, tetapi sekarang sekitar 1,4 ml. Motilitas juga menurun, menunjukkan penurunan kesuburan pria. Penting untuk mengatasi masalah kesuburan pria terlebih dahulu ketika pasangan mengalami kesulitan dalam konsepsi.
  • Organ reproduksi pria meliputi skrotum, penis, testis, epididimis, vas deferens, vesikula seminalis, duktus ejakulatorius, dan uretra. Vesikula seminalis menyumbangkan sebagian besar (60%) volume air mani, fruktosa tinggi untuk vitalitas sperma. Kelenjar prostat berkontribusi 20%, memberikan penampilan seperti susu pada air mani dan menghasilkan enzim untuk motilitas.
  • Testis berkontribusi kurang dari 5% terhadap volume air mani. Kelenjar bulbouretra dan kelenjar di sepanjang uretra berkontribusi 10-15% dari volume air mani.
  • Dengan membandingkan edisi WHO tahun 2010 dan 2021, volume semen, konsentrasi sperma, motilitas, dan persentase sperma hidup telah berubah. Laboratorium tertentu mungkin masih menggunakan edisi lama, karena tidak mengetahui pedoman terbaru.
  • Saat menganalisis laporan semen, penting untuk memperhatikan waktu pencairan, konsentrasi sperma, motilitas (total dan progresif), morfologi sperma normal, dan keberadaan sel nanah. Jumlah sel nanah yang tinggi menunjukkan sampel air mani yang terinfeksi.

Komentar