1,54 CME

Homeopati untuk Gangguan Endokrin: Tiroid dan Diabetes

Pembicara: Dr. Jyoti Sharma

Konsultan Homeopati, Pendiri, Kaila Homeopathy, New Delhi

Masuk untuk Memulai

Keterangan

Homeopati adalah praktik pengobatan alternatif yang digunakan beberapa orang untuk mengelola gangguan endokrin seperti ketidakseimbangan tiroid dan diabetes. Para pendukung homeopati percaya bahwa zat yang sangat encer dapat merangsang proses penyembuhan diri tubuh. Untuk gangguan tiroid, pengobatan homeopati seperti Thyroidinum, Calcarea carbonica, dan Iodum umumnya digunakan untuk mengatasi gejala hipotiroidisme dan hipertiroidisme. Dalam kasus diabetes, pengobatan seperti Uranium nitricum, Phosphoric acid, dan Syzygium jambolanum sering digunakan untuk membantu mengatur kadar gula darah dan meningkatkan fungsi metabolisme secara keseluruhan. Sementara beberapa pasien melaporkan hasil yang positif, penting untuk dicatat bahwa homeopati tidak memiliki bukti ilmiah yang kuat dan tidak diakui oleh komunitas medis arus utama sebagai pengganti pengobatan konvensional. Oleh karena itu, individu dengan gangguan tiroid atau diabetes harus berkonsultasi dengan profesional perawatan kesehatan sebelum memasukkan homeopati ke dalam rencana pengobatan mereka untuk memastikan pengelolaan kondisi mereka yang komprehensif dan aman.

Ringkasan Mendengarkan

  • Endokrinologi adalah cabang ilmu kedokteran yang fokus pada sintesis, sekresi, dan aksi hormon, yaitu pembawa pesan kimia yang dilepaskan oleh kelenjar endokrin. Kelenjar-kelenjar ini mengkoordinasikan aktivitas di seluruh tubuh, dan gangguan dalam sistem endokrin dapat mempengaruhi banyak organ dan sistem. Gangguan endokrin yang umum meliputi masalah tiroid, masalah paratiroid, ketidakseimbangan sistem reproduksi (seperti PCOS), dan diabetes yang terkait dengan disfungsi sel beta pankreas.
  • Tubuh mengatur produksi hormon melalui kontrol saraf dan mekanisme umpan balik. Kontrol saraf melibatkan otak yang mempengaruhi kelenjar pituitari, yang kemudian melepaskan hormon yang merangsang kelenjar endokrin lainnya. Regulasi umpan balik melibatkan zat yang diproduksi oleh hipotalamus yang mempengaruhi pituitari, yang pada mengatur berbagai sekresi hormon. Selanjutnya, hal ini sering dicapai melalui kontrol umpan balik oleh hormon yang disekresikan oleh kelenjar target.
  • Gangguan tiroid sangat umum, mempengaruhi sekitar 5% populasi global, dengan wanita lebih rentan. Kelenjar tiroid, kelenjar endokrin terbesar di tubuh, mensintesis hormon tiroid yang penting untuk berbagai fungsi tubuh. Iodium sangat penting untuk sintesis hormon tiroid, dan asupan harian yang cukup sangat penting untuk menjaga fungsi tiroid tetap normal.
  • Hipertiroidisme, ditandai dengan peningkatan kadar hormon tiroid, dapat disebabkan oleh penyakit Graves, gondok multinodular, adenoma toksik, tiroiditis, atau masalah yang diinduksi yodium. Gejalanya meliputi penurunan berat badan, intoleransi panas, peningkatan keringat, palpitasi, tremor, dan labilitas emosional. Diagnosis melibatkan penilaian kadar T3, T4, dan TSH. Penatalaksanaan dapat mencakup obat antitiroid, yodium radioaktif, atau beta-blocker.
  • Hipotiroidisme, lebih umum pada wanita, disebabkan oleh produksi hormon tiroid yang tidak mencukupi. Penyebabnya meliputi gangguan autoimun (tiroiditis Hashimoto), faktor iatrogenik (ablasi yodium radioaktif), tiroiditis sementara, atau kekurangan yodium. Gejalanya meliputi peningkatan berat badan, intoleransi dingin, kelelahan, kulit dan rambut kering, dan gangguan menstruasi. Diagnosis melibatkan pengukuran kadar T4 dan TSH, dengan pengobatan biasanya melibatkan penggantian levothyroxine.
  • Diabetes melitus adalah gejala klinis yang ditandai dengan hiperglikemia kronis. Berbagai jenis termasuk Tipe 1, Tipe 2, diabetes gestasional, dan lainnya. Diabetes tipe 1 adalah penyakit autoimun yang diperantarai sel T di mana sel beta pankreas hancur, menyebabkan defisiensi insulin. Diabetes tipe 2 ditandai dengan resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin.
  • Diabetes tipe 1 biasanya muncul sebelum usia 40 tahun dengan timbulnya gejala yang cepat dan berat badan normal atau rendah, sedangkan tipe 2 biasanya muncul setelah usia 50 tahun dengan perkembangan gejala yang lebih lambat dan obesitas. Gejala diabetes yang umum meliputi peningkatan rasa lapar, sering buang air kecil, dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan. Komplikasinya dapat mempengaruhi penglihatan, penyembuhan luka, dan meningkatkan risiko infeksi.
  • Pengobatan diabetes mengelola glukosa darah melalui injeksi insulin atau obat antidiabetes oral. Homeopati dapat berperan dalam pra-diabetes, berpotensi menunda atau mencegah timbulnya diabetes sepenuhnya. Pada diabetes yang sudah ada, homeopati dapat digunakan sebagai terapi komplementer untuk mengelola gejala, mengurangi efek samping obat, dan mengatasi komplikasi, meskipun perubahan pola makan dan gaya hidup tetap penting.

Komentar