1,36 CME

Pedoman Pelaksanaan Echo 2D Komprehensif di ICU

Pembicara: Dr. Rajesh Kasimahani

Konsultan, Departemen Kedokteran Perawatan Kritis, Rumah Sakit Apollo, Health City, Visakhapatnam

Masuk untuk Memulai

Keterangan

Melakukan ekokardiogram 2D yang komprehensif di ICU memerlukan kepatuhan terhadap pedoman khusus untuk memastikan penilaian yang akurat dan efektif. Pertama, posisi pasien sangat penting; biasanya, posisi dekubitus lateral kiri direkomendasikan jika memungkinkan. Kedua, pandangan standar, termasuk pandangan sumbu panjang dan pendek parasternal, empat ruang apikal, dan pandangan subkostal, harus diperoleh secara sistematis. Ketiga, pengoptimalan gambar menggunakan pengaturan frekuensi dan kedalaman transduser yang tepat sangat penting untuk visualisasi yang jelas. Keempat, teknik Doppler harus digunakan untuk menilai pola dan kecepatan aliran darah, yang memberikan informasi fungsional. Terakhir, dokumentasi dan interpretasi temuan yang cermat, termasuk pengukuran ukuran ruang, ketebalan dinding, dan fraksi ejeksi, sangat penting untuk evaluasi pasien yang komprehensif.

Ringkasan Mendengarkan

  • Presentasi ini fokus pada penggunaan ekokardiografi 2D trans-toraks di Unit Perawatan Intensif (ICU), menekankan sebagai standar perawatan untuk penilaian jantung yang cepat. Presentasi ini menyoroti sifat prosedur non-invasif tersebut, memungkinkan pemeriksaan berulang tanpa risiko bagi pasien atau operator. Penilaian cepat sangat penting untuk pasien kritis, membuat tempat perawatan USG sangat berharga ketika dibutuhkan wawasan langsung.
  • Pentingnya memahami semiotika jantung dijelaskan, yang meliputi manipulasi probe, anatomi jantung, prinsip pencitraan, dan tampilan trans-toraks utama. Penggunaan gerakan menggeser, menyimpan, memutar, dan menggoyangkan dengan probe jantungphased array (frekuensi 3-5 MHz) diperlukan untuk memvisualisasikan struktur jantung secara efektif. Gerakan probe yang tepat sangat penting untuk memperoleh gambar yang akurat.
  • Pembicara menyoroti jendela jantung utama untuk visualisasi: parasternal, apikal, subkostal, dan suprasternal. Jendela-jendela tersebut dijelaskan dan bidang mana yang terbaik untuk menggunakan setiap jendela. Tampilan sumbu panjang (apeks ke dasar) dan sumbu pendek (anterior ke posterior) sangat penting untuk menilai berbagai aspek anatomi dan fungsi jantung. Presentasi juga menjelaskan cara mengarahkan pasien dan pemeriksaan untuk mendapatkan gambar yang jelas.
  • Pencitraan 2D memberikan penilaian anatomi, M-mode memungkinkan penilaian gerakan dari waktu ke waktu, dan Doppler gelombang warna dan pulsa mendukung evaluasi hemodinamik. Teknik-teknik ini sangat penting untuk mendiagnosis kegagalan jantung, menilai fungsi jantung kanan dan kiri, dan mengidentifikasi penyebab syok yang terkait dengan paru-paru. Secara keseluruhan, umumnya digunakan di ICU.
  • Keterbatasan di ICU, seperti tantangan posisi pasien dan masalah kualitas gambar, dicatat, bersamaan dengan pentingnya pengalaman operator. Penilaian visual fungsi ventrikel kiri, termasuk fraksi ejeksi, dan penilaian ventrikel kanan, termasuk dilatasi dan pengukuran TAPSE, disebutkan. Pembicara menyatakan, TAPSE kurang dari 17 mm menunjukkan disfungsi RV.
  • Pembicara menyebutkan pengukuran curah jantung melalui pengukuran VTI (velocity time integral) untuk mengukur fungsi ventrikel kiri. Tujuan akhir bagi dokter intensif adalah untuk memeriksa secara visual apakah ruangan jantung normal, sedikit berkurang, sedang berkurang, atau sangat berkurang.

Komentar