1,54 CME

Insufisiensi Vena Kronis & Varises: Apa yang Harus Diketahui Setiap Dokter Muda

Pembicara: Dr. Riza Ibrahim

Konsultan Bedah Vaskular dan Endovaskular, Genesis Healthcare Centre, Dubai

Masuk untuk Memulai

Keterangan

"Insufisiensi Vena Kronis & Varises: Apa yang Harus Diketahui Setiap Dokter Muda" adalah sesi terfokus yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan antara pengetahuan di buku teks dan perawatan vaskular di dunia nyata. Sesi ini akan mengeksplorasi presentasi klinis, patofisiologi, dan perkembangan varises, beserta alat diagnostik praktis dan pilihan pengobatan — mulai dari terapi konservatif hingga intervensi bedah. Sesi ini menekankan gejala-gejala yang perlu diwaspadai, konseling pasien, dan kapan harus merujuk, sehingga sangat relevan bagi dokter muda. Melalui pendekatan berbasis kasus, dokter pemula akan mendapatkan pemahaman yang lebih jelas tentang penanganan kondisi yang umum namun sering disalahpahami ini.

Ringkasan Mendengarkan

  • Insufisiensi vena kronis terjadi ketika pembuluh darah vena tidak secara efisien mengembalikan darah ke jantung, menyebabkan pengganggu darah dan hipertensi di kulkas bawah. Gejala umum meliputi kaki terasa berat dan lelah, varises, dan perubahan kulit seperti pigmentasi, edema, dan eksim. Dalam kasus yang parah, dapat menyebabkan ulserasi atau peradangan pembuluh darah vena (tromboflebitis).
  • Varises, manifestasi dari insufisiensi vena kronis, disebabkan oleh katup yang rusak di dalam pembuluh darah vena. Katup-katup ini seharusnya mencegah aliran balik, tetapi ketika gagal, darah menumpuk. Varises dapat diwariskan (primer) atau disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah vena dalam (sekunder).
  • Varises yang tidak diobati dapat menyebabkan perubahan kulit, seperti pigmentasi dan pengeringan, yang dapat menyebabkan ujung bawah kaki tergores, membentuk kaki botol sampanye terbalik. Kulit yang memburuk dapat mengalami ulserasi, menyebabkan infeksi dan sepsis sistemik.
  • Ulkus vena sering muncul di area pelindung kaki di sekitar pergelangan tangan kaki, dan pasien biasanya memiliki denyut nadi yang teraba. Sebaliknya, ulkus arteri sering terjadi pada kaki, tumit, atau jari kaki, di mana denyut nadi lemah atau tidak ada, dan kaki seringkali dingin.
  • Lipodermatosklerosis adalah kondisi yang melibatkan peradangan dan parutan jaringan di bawah akibat hipertensi vena kronis. Ini adalah kombinasi dari pigmentasi, edema, eksim, dan sklerosis.
  • Ketika pasien datang dengan pembengkakan kaki, penyebab sentral seperti masalah jantung, ginjal, hati, atau tiroid harus dipertimbangkan, karena menyebabkan pembengkakan di seluruh tubuh. Jika pembengkakan terlokalisasi di kaki, insufisiensi vena dan limfedema adalah pertimbangan utama, kemungkinan lipedema juga berkontribusi.

Komentar