0,67 CME

Manajemen Trauma Dada pada Gawat Darurat

Pembicara: Dr. Annu Yadav

Dokter Gawat Darurat Rumah Sakit Max Super Specialty, Gurgaon

Masuk untuk Memulai

Keterangan

Penanganan pasien trauma jantung di Unit Perawatan Intensif (ICU) merupakan tugas yang kompleks dan kritis yang memerlukan pendekatan multidisiplin. Penilaian segera terhadap kondisi pasien saat pasien datang sangat penting untuk mengidentifikasi cedera yang mengancam jiwa. Pastikan jalan napas paten dan oksigenasi yang adekuat melalui intubasi atau cara lain jika perlu. Pemantauan berkelanjutan terhadap tekanan darah, denyut jantung, dan saturasi oksigen sangat penting untuk deteksi dini ketidakstabilan hemodinamik. Berikan cairan dengan hati-hati untuk mempertahankan perfusi yang adekuat sambil menghindari kelebihan cairan. Manfaatkan modalitas pencitraan seperti rontgen dada, CT scan, atau ekokardiogram untuk mengevaluasi cedera jantung dan toraks. Pengendalian nyeri yang adekuat sangat penting untuk mengurangi respons stres dan memastikan kenyamanan pasien. Pemantauan EKG berkelanjutan dapat mendeteksi aritmia atau kelainan konduksi. Jika diduga terjadi tamponade jantung, lakukan perikardiosentesis untuk mengurangi tekanan pada jantung.

Ringkasan Mendengarkan

  • Trauma dada merupakan kondisi darurat yang umum dan sering situasi yang menyebabkan mengancam jiwa. Identifikasi dan penanganan yang cepat sangatlah penting, karena kondisi pasien dapat memburuk dengan cepat. Area anatomi utama yang terkena dampak meliputi paru-paru, jantung, dan pembuluh darah besar. Penyebab umum meliputi trauma tumpul akibat kecelakaan lalu lintas, kompresi, dan cedera akselerasi-deselerasi, serta trauma tembus seperti luka tusuk.
  • Pneumotoraks terbuka terjadi ketika rongga dada terbuka, memungkinkan udara masuk ke rongga pleura, menyebabkan kolaps paru-paru. Tanda-tandanya meliputi kesulitan bernapas, nyeri dada yang tajam, dan suara napas yang berkurang di sisi yang terkena. Penanganannya meliputi mengamankan jalan napas, memberikan oksigen, dan memasang balutan oklusif (menempelkan tiga sisi luka untuk mencegah masuknya udara tetapi memungkinkan udara keluar).
  • Pneumotoraks tegang melibatkan masuknya udara ke ruang pleura tanpa jalan keluar, menekan paru-paru, mediastinum, dan pembuluh darah besar. Gejalanya meliputi rasa tidak nyaman, suara napas yang tidak terdengar, takikardia, dan deviasi trakea. Penanganan awal meliputi dekompresi jarum diikuti dengan pemasangan selang dada. Prosedur ini membantu melepaskan tekanan yang menumpuk.
  • Fraktur iga multiple (Flail chest) terjadi akibat fraktur segmen tiga atau lebih iga yang berdekatan, menyebabkan dinding dada yang tidak stabil dan pernapasan paradoksal. Penanganannya dikhususkan pada manajemen nyeri dengan analgesik dan blok saraf interkostal, serta intubasi dan pengukuran dini karena risiko kontusi paru dan gagal napas. Pemasangan pelat bedah pada iga kadang-kadang dipertimbangkan.
  • Tamponade jantung ditandai dengan membekukan darah di kantung perikardium di sekitar jantung, menekan jantung dan mengganggu pengisian. Tanda-tandanya meliputi tekanan nadi rendah, distensi vena jugularis, dan suara jantung yang teredam. Diagnosis dapat dipastikan melalui ekokardiografi di tempat tidur pasien. Penanganannya meliputi perkardiosentesis untuk mengeluarkan cairan, seringkali diarahkan USG untuk menghindari cedera pada struktur di sekitarnya.
  • Ruptur aorta traumatis melibatkan cedera pada aorta akibat trauma dada. Pasien menunjukkan nyeri dada seperti tercabik-cabik yang menjalar ke punggung, penurunan tekanan darah yang cepat, dan kelemahan denyut nadi radial. Penanganan darurat meliputi oksigen, resusitasi cairan, transfusi darah, dan intervensi bedah segera oleh ahli bedah kardiovaskular.
  • Pecahnya diafragma melibatkan robekan pada diafragma, memungkinkan organ perut masuk ke rongga dada, lebih sering terjadi di sisi kiri. Gejalanya meliputi nyeri perut, sesak napas, dan suara usus di dada. Penanganannya meliputi mengatasi jalan napas, pernapasan, dan sirkulasi, menangani cedera terkait, dan perbaikan bedah. Selang nasogastrik dapat membantu dekompresi lambung.

Komentar