1,45 CME

Diskusi Kasus Diabetes Tipe 2

Pembicara: Dr. Lokesh Beerakayala

Alumni- Sekolah Tinggi Kedokteran Osmania

Masuk untuk Memulai

Keterangan

Dalam diskusi kasus tentang Diabetes Tipe 2, pendekatan yang komprehensif melibatkan analisis riwayat medis pasien, faktor gaya hidup, dan kontrol glikemik. Mengevaluasi komorbiditas, komplikasi, dan rencana perawatan individual, termasuk farmakoterapi dan modifikasi gaya hidup, sangatlah penting. Diskusi dapat berkisar pada pengoptimalan target glikemik, penanganan faktor risiko kardiovaskular, dan promosi edukasi pasien untuk manajemen diri yang efektif. Kolaborasi multidisiplin di antara profesional perawatan kesehatan memastikan strategi holistik untuk mengelola Diabetes Tipe 2, dengan menekankan perawatan yang dipersonalisasi dan hasil kesehatan jangka panjang.

Ringkasan

  • Presentasi difokuskan pada pendekatan 360 derajat terhadap manajemen diabetes, yang menekankan perawatan metabolik di luar kontrol glikemik. Diskusi dimulai dengan studi kasus seorang penderita diabetes tipe 2 berusia 53 tahun dengan hipertensi, obesitas, dan dislipidemia. Pembicara menyoroti pentingnya menangani semua aspek ini selain diabetes.
  • Presentasi tersebut membahas konsep "diabesitas", gabungan antara diabetes dan obesitas, yang dikenal sebagai masalah kesehatan utama. Penurunan berat badan, bahkan 5-7% yang sederhana, dapat meningkatkan kadar gula darah dan kesehatan secara keseluruhan secara signifikan. Perubahan gaya hidup, termasuk pola makan dan olahraga, sangat penting tetapi sering kali sulit dipertahankan oleh pasien dalam jangka panjang.
  • Presenter kemudian mengulas peran inhibitor SGLT2, seperti Dapaflazin, dalam mengelola pasien diabetes obesitas. Inhibitor SGLT2 meningkatkan ekskresi glukosa melalui urin, yang menyebabkan penurunan berat badan dan tekanan darah, dengan risiko hipoglikemia yang lebih rendah. Inhibitor SGLT2 telah menunjukkan manfaat dalam hasil kardiovaskular dan ginjal.
  • Pembicara juga menyoroti hubungan antara diabetes dan penyakit hati berlemak non-alkohol (NAFLD), dengan menekankan perlunya stratifikasi dan pemantauan risiko. Inhibitor SGLT2 dapat membantu mengelola NAFLD dengan mengurangi peradangan hati dan meningkatkan kontrol glikemik.
  • Penilaian risiko kardiovaskular pada pasien diabetes sangat penting, dengan alat seperti skor risiko Q 3 dan kalkulator risiko ASCVD yang tersedia. Presentasi tersebut juga membahas tingginya prevalensi gagal jantung dan penyakit ginjal diabetes pada pasien diabetes, yang menekankan perlunya identifikasi dan intervensi dini.
  • Presentasi diakhiri dengan rekomendasi untuk terapi kombinasi menggunakan dapaflazin dan metformin guna meningkatkan kontrol glikemik, mendorong penurunan berat badan, dan mengurangi kejadian kardiovaskular. Pembicara menggarisbawahi pentingnya perawatan yang dipersonalisasi berdasarkan karakteristik dan penyakit penyerta pasien untuk hasil yang lebih baik bagi pasien.

Komentar