0,28 CME

Diskusi Kasus tentang Peran Mikronutrien dalam Tiroid

Pembicara: Suhasini Mudraganam

Kepala Ahli Gizi, Truweight, Hyderabad

Masuk untuk Memulai

Keterangan

Mikronutrien berperan penting dalam fungsi tiroid, mendukung regulasi hormonal dan kesehatan secara keseluruhan. Yodium, mikronutrien esensial, merupakan komponen utama hormon tiroid, tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3). Kekurangan dapat menyebabkan disfungsi tiroid dan gondok. Selenium membantu konversi T4 menjadi T3 aktif dan melindungi kelenjar tiroid dari stres oksidatif. Seng diperlukan untuk produksi hormon tiroid dan fungsi kekebalan tubuh yang tepat. Zat besi sangat penting untuk peroksidase tiroid, enzim yang diperlukan untuk sintesis hormon tiroid. Asupan mikronutrien yang cukup melalui diet seimbang sangat penting untuk menjaga fungsi tiroid yang optimal dan mencegah gangguan terkait.

Ringkasan Mendengarkan

  • Kelenjar tiroid secara signifikan mempengaruhi hampir setiap sel dalam tubuh. Status mikronutrien mempengaruhi fungsi tiroid pada tiga tahap kunci: sintesis hormon, konversi ke bentuk aktifnya, dan sensitivitas sel terhadap hormon aktif. Kekurangan mikronutrien dapat membahayakan perkembangan, pencegahan penyakit, dan kesehatan secara keseluruhan.
  • Mikronutrien kunci yang diperlukan untuk sintesis hormon tiroid meliputi tirosin, yodium, zat besi, seng, magnesium, selenium, vitamin A, B2, B3, B6, C, D, dan E. Selenium dan seng sangat penting untuk mengubah T4 (tiroksin) menjadi bentuk T3 aktif. Vitamin A, seng, dan olahraga sangat penting untuk meningkatkan sensitivitas sel terhadap hormon tiroid.
  • Indikator klinis kekurangan mikronutrien yang terkait dengan disfungsi tiroid meliputi penipisan rambut, penipisan alis, warna wajah pucat, refleks tendon yang tertunda, kuku rapuh, ekstremitas dingin, dan kulit kering. Penilaian gaya hidup terperinci harus dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi.
  • Tes laboratorium untuk menilai kadar mikronutrien yang terkait dengan fungsi tiroid meliputi ferritin, kapasitas pengikatan besi total (TIBC), magnesium, seng, selenium, dan vitamin A, D, dan E. Profil tiroid lengkap, termasuk kadar TSH, T3, T4, dan vitamin D3, juga sangat penting.
  • Rencana pengobatan meliputi perubahan pola makan menggunakan sumber makanan yang kaya akan mikronutrien yang kurang, suplementasi jika diperlukan, dan strategi untuk meningkatkan penyerapan nutrisi (misalnya, menggabungkan makanan kaya zat besi dengan vitamin C). Aktivitas fisik, olahraga, dan teknik manajemen stres juga merupakan komponen penting.
  • Suplemen mungkin diperlukan untuk mengatasi kekurangan mikronutrien. Hal ini terutama berlaku ketika kadar hormon sangat mempengaruhi atau ketika kekurangan tidak dapat ditingkatkan melalui cara diet. Pemantauan tes fungsi mikronutrien dan tiroid setiap 3-6 bulan sangat penting untuk menilai efektivitas intervensi.
  • Diet vegetarian lengkap perlu dilengkapi dengan selenium, seng, dan keseimbangan makanan vegetarian penting untuk memastikan kecukupan protein, sumber seng yang baik, dan selenium.

Komentar