0,62 CME

Pendekatan berbasis kasus untuk Gangguan Glomerulus

Pembicara: Dr. Varun Kumar Bandi

Alumni- Sekolah Tinggi Kedokteran dan Lembaga Penelitian Sri Ramachandra

Masuk untuk Memulai

Keterangan

Pendekatan berbasis kasus untuk Gangguan Glomerulus melibatkan riwayat pasien dan presentasi klinis yang terperinci untuk mengidentifikasi jenis glomerulopati yang mendasarinya. Pendekatan semacam itu sering kali dimulai dengan analisis gejala seperti edema, hematuria, dan proteinuria, yang disertai dengan penilaian laboratorium termasuk kreatinin serum, elektrolit, dan analisis urin. Biopsi ginjal memainkan peran penting dalam mendiagnosis jenis penyakit glomerulus tertentu, apakah itu gangguan primer seperti Penyakit Perubahan Minimal, Glomerulosklerosis Segmental Fokal, atau kondisi sistemik seperti Nefritis Lupus. Pembahasan kasus juga akan mencakup strategi pengobatan yang disesuaikan dengan gangguan tertentu, termasuk kortikosteroid, imunosupresan, atau pengobatan suportif seperti antihipertensi dan modifikasi pola makan. Pemantauan rutin untuk fungsi ginjal dan potensi komplikasi juga merupakan bagian penting dari manajemen dalam kasus ini.

Ringkasan Mendengarkan

  • Pembicara membahas berbagai sindrom klinis yang berkaitan dengan patologi glomerulus, termasuk sindrom nefrotik (proteinuria, edema, hiperlipidemia), sindrom nefritik (proteinuria, hematuria, edema, hipertensi, gagal ginjal), dan glomerulonefritis progresif cepat (GN kresentik, penurunan fungsi ginjal yang cepat). Mereka menekankan pentingnya diagnosis dini dan pengobatan agresif untuk RPGN.
  • Lokasi anatomi keterlibatan ginjal dipecah ke dalam gangguan glomerulus, tubulointerstitial, dan vaskular. Glomerulus, unit fungsional dasar ginjal, terdiri dari piksel, membran basal glomerulus (MBG), mesangium, dan podosit. Masing-masing komponen ini memainkan peran penting dalam filtrasi dan kerusakan yang juga menyebabkan manifestasi klinis yang berbeda.
  • Kerusakan pada kaca menyebabkan hematuria, hipertensi, dan penurunan laju filtrasi glomerulus (LFG). Gangguan autoimun sistemik dan infeksi dapat mempengaruhi sistem otak. Kerusakan pada MBG dan podosit mengakibatkan proteinuria masif tanpa hematuria atau hipertensi, karakteristik sindrom nefrotik. Contohnya termasuk nefropati membranosa dan penyakit perubahan minimal.
  • Keterlibatan mesangial dapat muncul dengan gambaran campuran hipertensi ringan, hematuria, dan proteinuria. Kondisi seperti nefropati mesangial idiopatik dan nefropati diabetik dapat mempengaruhi mesangium. Presentasi klinis seperti nefrotik, nefritik, campuran, dan RPGN dihancurkan dengan pola patologis spesifik.
  • Contoh kasus disajikan untuk menggambarkan korelasi antara temuan klinis dan patologis. Kasus pertama melibatkan pasien diabetes dengan demam, edema, hipertensi, hematuria, dan gagal ginjal, yang menunjukkan glomerulonefritis infektif dengan pembentukan bulan sabit. Kasus kedua menjelaskan seorang wanita dengan sindrom nefrotik dan riwayat penggunaan NSAID, yang mengarah pada nefropati membranosa. Kasus ketiga menanyakan seorang wanita dengan SLE, yang menunjukkan proteinuria subnefrotik dan hematuria, yang menunjukkan lupus nefritis kelas II.
  • Diskusi ini pentingnya identifikasi lokasi utama cedera glomerulus (kapiler, MBG/podosit, atau mesangium) berdasarkan presentasi klinis (proteinuria, hematuria, hipertensi, fungsi ginjal). Mengidentifikasi sindrom klinis dan patologi terkait dengan benar memungkinkan dokter untuk sampai pada diagnosis yang akurat dan mengembangkan strategi pengobatan yang tepat.

Komentar