2.13 CME

Kanker Payudara: Skenario Klinis dalam Kehidupan Nyata

Pembicara: Dr. Tejaswini Adada

Konsultan Onkologi Medis dan Hematologi, HCG Cancer Centre, Visakhapatnam

Masuk untuk Memulai

Keterangan

Kanker payudara merupakan salah satu kanker yang paling umum menyerang wanita di seluruh dunia, ditandai dengan pertumbuhan sel yang tidak terkendali di jaringan payudara. Deteksi dini melalui pemeriksaan rutin, seperti mammogram, secara signifikan meningkatkan peluang keberhasilan pengobatan. Gejala umum meliputi benjolan di payudara, perubahan bentuk atau ukuran payudara, dan keluarnya cairan dari puting susu. Pilihan pengobatan bervariasi tergantung pada stadium kanker dan dapat meliputi pembedahan, radiasi, kemoterapi, dan terapi bertarget. Kemajuan dalam pengobatan yang dipersonalisasi dan pengujian genetik juga telah meningkatkan hasil pengobatan, membuat kanker payudara lebih mudah ditangani jika terdeteksi dini. Kesadaran dan pemeriksaan diri merupakan kunci dalam diagnosis dini dan meningkatkan tingkat kelangsungan hidup.

Ringkasan Mendengarkan

  • Kanker payudara adalah perkalian sel kanker di jaringan payudara, yang berdampak pada kesejahteraan fisik dan emosional, serta kualitas hidup. Deteksi dini melalui skrining dan pengobatan merupakan kunci untuk meningkatkan hasil pengobatan. Faktor risiko direkomendasikan sebagai risiko rata-rata (perempuan, usia, menstruasi dini, terlambat menopause, obesitas, alkohol) dan risiko tinggi (riwayat keluarga, pengobatan gen, kanker payudara sebelumnya, radiasi dada). Tidak ada kategori risiko rendah.
  • Metode skrining meliputi mammografi, USG, dan MRI payudara. Tes genetik disarankan untuk wanita dengan riwayat keluarga. Pilihan pengobatan meliputi penyakit, radiasi, kemoterapi, terapi hormonal, dan terapi target. Deteksi dini sangat penting, dan prosesnya biasanya melibatkan skrining, diagnosis, dan kemudian pengobatan.
  • Suatu studi kasus menyoroti pentingnya skrining dan tes genetik. Seorang pasien yang awalnya dirawat untuk kanker payudara menunjukkan distensi perut. Investigasi lebih lanjut mengungkapkan metastasis ovarium dari kanker tersebut. Tes genetik germline menemukan mutasi BRCA1. Saudara perempuan pasien, yang juga ditemukan memiliki pengobatan tersebut, menjalani strategi pengurangan risiko dengan penghentian profilaktik.
  • Pedoman skrining berbeda untuk individu dengan risiko rata-rata dan risiko tinggi. Untuk risiko rata-rata, skrining dimulai pada usia 40-50 tahun dengan mammografi dan potensi USG atau MRI. Individu berisiko tinggi memerlukan pemeriksaan lebih awal dan lebih sering, termasuk mammografi dan MRI, berpotensi dimulai sejak usia 25-30 tahun, disertai dengan konseling genetik dan kemungkinan penghentian pengurangan risiko.
  • Pencegahannya meliputi menjaga gaya hidup sehat, membatasi asupan alkohol, dan melakukan olahraga secara teratur. Meskipun tidak semua kanker payudara dapat dicegah karena faktor genetik, modifikasi gaya hidup dapat mengurangi risiko. Deteksi dan pengobatan dini secara signifikan meningkatkan hasil pengobatan.
  • Kesadaran kanker payudara harus bertujuan untuk secara signifikan mengurangi dampak penyakit melalui penelitian inovatif, pendidikan komprehensif, deteksi dini, dan perawatan yang personal. Pada akhirnya, visinya adalah dunia di mana kanker payudara tidak lagi menjadi kondisi yang mengancam jiwa, yang dicapai melalui deteksi dini dan pengobatan yang bersifat pribadi.

Komentar