0,28 CME

Dasar-dasar EKG

Pembicara: Dokter Sai Ravi Shanker

Direktur Utama Rumah Sakit Virinchi, Hyderabad

Masuk untuk Memulai

Keterangan

Elektrokardiografi (ECG atau EKG) adalah teknik medis non-invasif yang merekam perilaku listrik jantung dengan menempatkan elektroda pada permukaan kulit, biasanya di dada, lengan, dan kaki. Elektroda ini mendeteksi depolarisasi dan repolarisasi otot jantung, menerjemahkannya ke dalam representasi visual pada elektrokardiogram. Bentuk gelombang yang dihasilkan, yang terdiri dari gelombang P, QRS, dan T, memberikan wawasan tentang kesehatan jantung. Profesional medis menggunakan EKG untuk mendiagnosis aritmia, iskemia (berkurangnya suplai darah), ketidakseimbangan elektrolit, dan kondisi jantung lainnya. Data EKG membantu dalam keputusan pengobatan, penilaian risiko, dan pemantauan efektivitas intervensi, menjadikannya alat yang sangat diperlukan dalam kardiologi dan pengobatan darurat.

.

Ringkasan Mendengarkan

  • Presentasi ini fokus pada dasar-dasar interpretasi EKG, tekanan signifikansinya dalam diagnosis dan manajemen kardiovaskular. Pemaparannya mencakup konteks sejarah, menyoroti karya peraih Nobel Enthoven, dan menggarisbawahi kemampuan EKG untuk mengungkap berbagai kondisi dan kelainan jantung.
  • Prinsip-prinsip inti EKG dijelaskan, termasuk depolarisasi (kontraksi) dan repolarisasi (relaksasi) dalam siklus jantung. Presentasi jalur konduksi normal, mulai dari nodus SA hingga serabut Purkinje, penekanan pentingnya penempatan elektroda untuk pembacaan yang akurat.
  • Penyajiannya menjelaskan secara menyeluruh lead EKG, termasuk tipe bipolar dan unipolar, serta lead standar, augmented, dan prekordial. Penempatan lead prekordial V1-V6 yang benar-benar ditekankan, menyoroti potensi kesalahan dan dampaknya terhadap interpretasi. Lead sisi kanan dan posterior juga dibahas dalam konteks kondisi spesifik seperti infark miokard inferior (IMI).
  • Kalibrasi dan standardisasi kertas EKG dijelaskan secara rinci. Presentasi menjelaskan secara teliti signifikansi kotak kecil dan besar, menyoroti cara mengukur amplitudo dan durasi secara akurat. Pengaturan kecepatan ditekankan dengan kebutuhan standarisasi normal adalah kecepatan 10mm dan 25mm per detik.
  • Metode untuk menghitung detak jantung dari EKG yang disajikan, termasuk aturan 300 dan aturan 10 detik. Interval normal, seperti PR, QRS, dan QT, mendefinisikan, dan signifikansi klinisnya dalam mengidentifikasi blok jantung dan kelainan konduksi lainnya dijelaskan.
  • Presentasi membahas deviasi sumbu, memberikan metode sederhana menggunakan lead I dan aVF untuk menentukan deviasi sumbu kiri atau kanan. Analisis gelombang P dijelaskan, termasuk fitur yang menunjukkan pembesaran atrium kanan atau kiri. Morfologi kompleks QRS dan variasinya juga dibahas.
  • Kriteria untuk mengidentifikasi hipertrofi ventrikel kiri (LVH) dan hipertrofi ventrikel kanan (RVH) menggunakan pengukuran tegangan EKG yang disajikan. Presentasi juga menyoroti analisis segmen ST, fokus pada elevasi ST pada infark miokard akut (AMI) dan depresi ST pada iskemia. Kelainan gelombang T dan adanya gelombang U juga dibahas.
  • Terakhir, presentasi menyoroti temuan EKG pada kondisi spesifik seperti hiperkalemia (gelombang T tinggi, runcing), hipokalemia (gelombang U), dan efek digitalis. Pentingnya memahami pola EKG normal sebelum menginterpretasikan kelainan yang ditekankan.

Komentar