1.3 CME

Pendekatan Bypass Kardiopulmoner

Pembicara: Dr. Md. Abir Tazim Chowdhury

Spesialis Senior, Bedah Kardiotoraks dan Vaskular, Rumah Sakit Evercare, Bangladesh

Masuk untuk Memulai

Keterangan

Pendekatan bypass kardiopulmoner (CPB) melibatkan pengambilalihan sementara fungsi jantung dan paru-paru selama operasi jantung terbuka, yang memungkinkan jantung tetap diam saat prosedur vital dilakukan. Mesin CPB mengedarkan darah dan mengoksigenasinya, mempertahankan sirkulasi sistemik dan pengiriman oksigen ke jaringan. Manajemen CPB yang tepat memerlukan pemantauan hemodinamik, kadar gas darah, dan status koagulasi yang cermat untuk meminimalkan komplikasi. Tantangan utama meliputi pengelolaan respons inflamasi, pencegahan disfungsi organ, dan memastikan penyapihan yang tepat dari mesin bypass setelah operasi selesai. Kemajuan dalam teknologi dan teknik CPB terus meningkatkan hasil pasien, dengan fokus pada pengurangan risiko seperti stroke, pendarahan, dan cedera ginjal.

Ringkasan Mendengarkan

  • Sesi ini fokus pada bypass kardiopulmoner (CPB), komponen penting dalam penyakit jantung modern. CPB bertindak sebagai jantung dan paru-paru buatan, mempertahankan sirkulasi dan oksigenasi selama prosedur pembedahan yang membutuhkan medan tanpa gerakan dan tanpa darah, seperti pencangkokan bypass kardiovaskular, penggantian katup, dan perbaikan jantung bawaan.
  • Latar belakang sejarah CPB dapat ditelusuri kembali ke awal abad ke-20, dengan Dr. John Gibbons mengembangkan mesin jantung-paru yang berhasil pertama kali. Sejak itu, kemajuan seperti membran oksigenator dan lapisan biokompatibel telah meningkatkan hasil pasien dan keselamatan dalam penyakit jantung.
  • Komponen utama CPB meliputi reservoir vena, oksigenator, pompa, kanula arteri, penukar panas, dan sistem kardioplegia. Pembilasan sirkuit melibatkan penggunaan larutan elektrolit seimbang dan komponen lain untuk memastikan aliran darah yang stabil dan stabilitas hemodinamik.
  • Kanulasi arteri, yang umumnya dilakukan di aorta ascendens, memastikan aliran darah yang tepat ke dalam diagram CPB. Drainase vena bergantung pada gravitasi atau mekanisme vakum, menggunakan berbagai jenis kanula, dengan potensi komplikasi yang perlu dipertimbangkan selama kanulasi vena.
  • Filter dalam sirkuit CPB sangat penting untuk mencegah terjadinya embolik, peradangan, dan kelebihan cairan. Perangkat keselamatan seperti detektor gelembung, monitor tekanan, dan analisis oksigen sangat penting untuk memastikan keselamatan pasien selama CPB, dan pemantauan parameter hemodinamik secara terus menerus sangat penting untuk stabilitas pasien.
  • Komplikasi umum CPB meliputi masalah neurologi, aritmia jantung, komplikasi paru, masalah ginjal, dan kelainan hematologi. Laju aliran optimal selama CPB dihitung berdasarkan luas permukaan tubuh, dengan penyesuaian yang dilakukan untuk hipotermia.
  • Kemajuan dalam teknologi CPB meliputi miniatur sirkuit, lapisan biokompatibel, dan oksigenator dan pompa yang lebih baik. Inovasi ini bertujuan untuk mengurangi dampak bypass sistemik, meminimalkan trauma darah, dan meningkatkan kualitas perfusi.

Komentar

2
Baca Komentar