2,36 CME

Penatalaksanaan Nyeri Perut Fungsional pada Anak

Pembicara: Dr. Pandu Chouhan

Konsultan Gastroenterologi Anak, Rumah Sakit KIMS, Hyderabad

Masuk untuk Memulai

Keterangan

Nyeri perut fungsional pediatrik (FAP) adalah kondisi umum yang ditandai dengan nyeri kronis dan berulang tanpa penyebab organik yang dapat diidentifikasi. Penatalaksanaan berfokus pada pendekatan biopsikososial. Keyakinan dan edukasi sangat penting untuk meredakan kecemasan orang tua dan pasien. Modifikasi pola makan, seperti diet rendah FODMAP, dapat membantu dalam beberapa kasus. Perawatan farmakologis, termasuk antispasmodik atau antidepresan trisiklik dosis rendah, dapat digunakan untuk kasus yang parah. Intervensi psikologis, seperti terapi perilaku kognitif (CBT) dan hipnoterapi yang diarahkan pada usus, mengatasi stres dan kecemasan yang mendasarinya. Mendorong aktivitas fisik secara teratur dan menjaga lingkungan yang mendukung juga merupakan kuncinya. Perawatan multidisiplin meningkatkan hasil dalam kasus yang kompleks atau refrakter.

Ringkasan Mendengarkan

  • Nyeri perut fungsional pada anak adalah kondisi yang umum, seringkali kronis, dan sering diklasifikasikan berdasarkan etiologinya: organik atau fungsional. Penyebab organik dikaitkan dengan penyakit yang mendasari dan tanda-tanda peringatan, sedangkan nyeri fungsional muncul dari kondisi multifaktorial tanpa penyakit organik. Riwayat medis yang menyeluruh, pemeriksaan fisik, dan investigasi awal yang tepat sangat penting untuk diagnosis.
  • Nyeri fungsional ditandai dengan nyeri yang tumpul, samar, dan tidak konsisten, seringkali di sekitar pusar, yang tidak mengganggu tidur. Sebaliknya, nyeri organik dapat membangunkan anak, menjalar ke area tertentu, dan menunjukkan peningkatan intensitas. Tanda-tanda peringatan utama untuk nyeri organik meliputi timbulnya sebelum usia lima tahun, penurunan berat badan tanpa disengaja, demam, nyeri sendi, perlambatan pertumbuhan, dan pendarahan saluran cerna.
  • Jenis-jenis gangguan saluran cerna fungsional meliputi dispepsia fungsional, migrain perut, IBS, dan nyeri perut fungsional yang tidak ditentukan lainnya. IBS ditandai dengan nyeri perut bagian bawah yang berhubungan dengan defekasi, sedangkan dispepsia fungsional menunjukkan nyeri perut bagian atas. Karakteristiknya bervariasi, dengan migrain perut menampilkan episode nyeri akut dan berat yang berpotensi terkait dengan migrain.
  • Penatalaksanaan nyeri perut fungsional meliputi jaminan yang efektif untuk orang tua dan anak, penjelasan tentang interaksi usus-otak, dan berbagai pendekatan terapeutik. Baik intervensi farmakologis maupun terapi perilaku kognitif, citra pandu, atau hipnosis memiliki peran. Mengatasi konstipasi fungsional yang mendasarinya juga dapat mengurangi gejala.
  • Algoritma untuk mengelola gangguan saluran cerna fungsional meliputi jaminan, modifikasi gaya hidup dan kebiasaan makan, dan membahas harapan. Terapi farmakologis mempertimbangkan ketika perubahan gaya hidup tidak cukup, dengan pilihan yang disesuaikan dengan pola gejala spesifik. Terapi non-farmakologis, seperti terapi psikologis dan perilaku, memainkan peran penting.

Komentar