1,68 CME

Undang-Undang Pengendalian Tembakau dan Nikotin

Pembicara: Dr. Sonu Goel

Profesor Departemen Kedokteran Komunitas & Sekolah Kesehatan Masyarakat, PGIMER

Masuk untuk Memulai

Keterangan

Undang-undang pengendalian tembakau dan nikotin bertujuan untuk mengurangi risiko kesehatan yang terkait dengan merokok dan penggunaan nikotin. Peraturan ini sering kali mencakup peningkatan usia pembelian yang sah, pembatasan iklan, dan penerapan pajak yang lebih tinggi pada produk tembakau. Banyak negara memberlakukan kemasan polos dengan peringatan kesehatan untuk mencegah penggunaan. Larangan merokok di tempat umum dan pembatasan pada produk nikotin beraroma membantu melindungi non-perokok dan mengurangi inisiasi remaja. Selain itu, produk-produk baru seperti rokok elektrik semakin diatur berdasarkan undang-undang ini untuk memastikan keselamatan kesehatan masyarakat.

Ringkasan

  • Pembicara membahas undang-undang pengendalian tembakau dan nikotin di negara tersebut, dengan menyoroti Undang-Undang Rokok dan Produk Tembakau Lainnya (COTPA). Undang-undang ini bertujuan untuk melindungi orang yang tidak merokok dari paparan asap tembakau secara tidak sengaja (perokok pasif) dan mencegah anak-anak/remaja menjadi kecanduan. Pelanggaran dapat dilaporkan melalui aplikasi pemantau tembakau.
  • COTPA mencakup larangan merokok di tempat umum (Bagian 4), iklan/promosi/sponsor produk tembakau (Bagian 5), dan penjualan produk tembakau kepada mereka yang berusia di bawah 18 tahun atau di dekat lembaga pendidikan (Bagian 6). COTPA juga mewajibkan peringatan kesehatan bergambar pada kemasan produk tembakau (Bagian 7). Pelanggaran dapat dikenakan denda dan/atau hukuman penjara.
  • Area khusus merokok dibatasi untuk restoran dengan 30+ tempat duduk, hotel dengan 30+ kamar, dan bandara, dengan persyaratan khusus. Ada batasan untuk layanan dan lokasi. Papan tanda harus dipajang dengan jelas di tempat umum, yang menunjukkan area bebas rokok dan area khusus merokok.
  • Undang-Undang Keamanan dan Standar Pangan India (FSSAI) melarang gutka, dan beberapa negara bagian melarang penjualan produk tembakau bersama makanan. Tantangannya meliputi kemudahan akses terhadap tembakau, meningkatnya popularitas shisha, rokok elektronik, dan penjualan rokok satuan.
  • Rokok elektronik dilarang di India berdasarkan Undang-Undang Larangan Rokok Elektronik (PECA) 2019. Pelanggaran dapat dikenakan denda dan hukuman penjara. Pembicara tidak menganjurkan promosi rokok elektronik sebagai produk untuk berhenti merokok, dan menyoroti keberadaan alternatif yang legal. Rokok elektronik dipromosikan oleh industri sebagai produk yang tidak terlalu berbahaya, tetapi konsumsi nikotin dapat menyebabkan kematian.
  • Beberapa negara bagian telah mengubah COTPA untuk menangani tempat penjualan shisha. Keberhasilan memerlukan penegakan hukum yang kuat terhadap hukum yang berlaku, koordinasi antara berbagai departemen (kesehatan, pendidikan, kepolisian, dll.), dan menangani produk tembakau ilegal. Selebritas yang mendukung produk tembakau bermasalah, tetapi kesadaran dan pelaporan publik dapat membantu.
  • Tantangannya meliputi campur tangan industri tembakau, keterbatasan tenaga kerja untuk penegakan hukum, dan koordinasi antar berbagai departemen. Pembicara menyebutkan pentingnya menerapkan pasal 6B UU Peradilan Anak dengan tegas dan pasal 7 UU Peradilan Anak. Terakhir, kesadaran dan pelaporan pelanggaran hukum yang ada merupakan hal yang penting.

Komentar