1,09 CME

Penetasan Berbantuan dengan IVF

Pembicara: Dr. Shital Punjabi

Alumni- Fakultas Kedokteran Cleveland

Masuk untuk Memulai

Keterangan

Assisted hatching merupakan teknik yang umum digunakan dalam prosedur fertilisasi in vitro (IVF) untuk meningkatkan peluang implantasi embrio. Selama proses ini, lubang kecil dibuat di lapisan luar (zona pelusida) embrio sebelum dipindahkan ke rahim. Lubang ini dimaksudkan untuk memfasilitasi kemunculan embrio selama proses implantasi. Assisted hatching sering direkomendasikan dalam kasus-kasus tertentu, seperti usia ibu lanjut atau embrio dengan zona pelusida tebal, untuk berpotensi meningkatkan kemampuan embrio untuk menempel pada lapisan rahim. Prosedur ini memerlukan ketelitian dan dilakukan pada tahap kritis dalam proses IVF, yang bertujuan untuk mengoptimalkan peluang keberhasilan implantasi embrio dan pada akhirnya meningkatkan kemungkinan keberhasilan kehamilan.

Ringkasan

  • Assisted hatching merupakan teknik yang digunakan dalam IVF untuk mengatasi kegagalan implantasi dengan mengubah zona pelusida secara mekanis, kimiawi, atau dengan laser. Zona pelusida memainkan beberapa peran penting, termasuk melindungi sel telur, memfasilitasi pengikatan sperma, dan mencegah kehamilan ektopik. Penetasan alami melibatkan penipisan enzimatik dan kontraksi uterus, tetapi fertilisasi in vitro dapat mengeraskan zona pelusida.
  • Indikasi untuk assisted hatching meliputi kadar FSH yang tinggi, usia ibu lanjut, fragmentasi embrio yang signifikan, dan kegagalan implantasi yang tidak dapat dijelaskan. Teknik untuk assisted hatching meliputi metode mekanis, kimia, dan laser, masing-masing dengan pertimbangan untuk meminimalkan paparan embrio dan mengoptimalkan ukuran lubang. Penetasan dengan bantuan laser, yang melibatkan penipisan atau pembuatan lubang di zona pelusida, kini dianggap sebagai metode yang lebih aman.
  • Ada beberapa kekhawatiran terkait dengan assisted hatching. Ada peningkatan risiko kerusakan embrio dan monoygotic twining. Sementara beberapa bukti menunjukkan bahwa hal itu meningkatkan angka kehamilan pada pasien dengan kegagalan implantasi sebelumnya, hal itu tidak direkomendasikan secara rutin untuk semua pasien. Penetasan kimiawi, meskipun efektif, memerlukan kontrol yang cermat untuk menghindari kerusakan embrio. Metode penetasan mekanis dapat menimbulkan kesulitan dan melibatkan potensi toksisitas.
  • Pengalaman klinis pembicara menunjukkan bahwa assisted hatching bermanfaat bagi pasien yang menjalani siklus beku dan mereka yang mengalami kegagalan implantasi sebelumnya. Namun, literatur memerlukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan secara meyakinkan apakah laser-assisted hatching meningkatkan tingkat kelahiran bayi dalam oosit beku. Teknik yang muncul seperti induced zona expansion menunjukkan hasil yang menjanjikan tetapi memerlukan penyelidikan lebih lanjut.

Komentar