1,23 CME

Hubungan Usus dan Otak

Pembicara: Shraddha Vyas

Pelatih kesehatan dan kebugaran, Ahli Gizi Klinis, Pendidik Diabetes Asisten profesor

Masuk untuk Memulai

Keterangan

Hubungan otak-usus, yang dikenal sebagai sumbu otak-usus, merupakan komunikasi dua arah antara saluran pencernaan dan sistem saraf pusat. Interaksi rumit ini melibatkan sinyal saraf, hormon, dan imunologi, yang tidak hanya memengaruhi proses pencernaan tetapi juga memengaruhi fungsi kognitif, suasana hati, dan kesehatan mental secara keseluruhan. Penelitian yang muncul menyoroti pentingnya mikrobiota usus yang seimbang dalam menjaga hubungan ini, yang menekankan peran potensial kesehatan usus dalam gangguan neurologis dan kesejahteraan mental.

Ringkasan

  • Mikrobioma usus adalah kumpulan mikroorganisme dalam saluran pencernaan, yang sangat penting bagi kesehatan. Mikrobioma ini meliputi bakteri, jamur, dan virus, beberapa bermanfaat dan beberapa lainnya bersifat patogen. Sumbu otak-usus, koneksi langsung melalui saraf vagus, memengaruhi kesejahteraan mental dan emosional. Kesehatan usus memengaruhi fungsi otak dengan memicu produksi neurotransmitter dan neuropeptida, sementara kesehatan otak memengaruhi saluran pencernaan melalui pelepasan hormon.
  • Disregulasi mikrobioma usus, yang sering dikaitkan dengan pola makan, racun, kurang tidur, dan penggunaan antibiotik, dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Disregulasi ini dapat memicu peradangan, disfungsi mitokondria, dan agregasi protein abnormal. Faktor-faktor utama yang memengaruhi mikrobioma meliputi metode kelahiran (pervaginam vs. sesar), kesehatan ibu selama kehamilan, usia, asupan probiotik/prebiotik, olahraga, paparan antibiotik, genetika, dan stres.
  • Makanan diklasifikasikan sebagai probiotik (mikroorganisme hidup), prebiotik (makanan untuk mikroba), dan sinbiotik (kombinasi keduanya). Psikobiotik, istilah yang lebih baru, mengacu pada penggunaan makanan ini untuk kesehatan mental. Keragaman makanan, yang melibatkan makanan musiman, lokal, dan metode memasak yang bervariasi, sangat penting untuk mikrobioma yang sehat. Membatasi makanan olahan, gula rafinasi, pemanis buatan, dan lemak jenuh sangat penting, seperti juga menghindari penggunaan antibiotik yang dijual bebas.
  • Faktor gaya hidup seperti tidur teratur, paparan sinar matahari, sosialisasi, dan aktivitas fisik secara signifikan memengaruhi kesehatan usus. Meditasi ditekankan sebagai alat ampuh untuk mengurangi stres dan kesejahteraan secara keseluruhan. Dengan menyeimbangkan bakteri baik dan buruk, kesehatan usus dapat dioptimalkan, mencegah kondisi yang terkait dengan disbiosis usus, mulai dari gangguan pencernaan hingga penyakit autoimun dan kondisi neurodegeneratif.

Komentar